Medan Pers, Jakarta – Dinas Penerjemahan Kota Tangsel (Targerang Selatan) bersama Satuan Polisi Pamong Praja wilayah barat daya Trangang mengambil tanggap dalam memaksa truk yang melanggar jam kerja.
Kepala Dinas Pembinaan dan Keamanan dan Tanger Selatan-Tangegang akan mendistorsi Jatmika mengatakan, operasi gabungan ini dilakukan agar saya mengirimkan mobil pemenuhan barang terhadap jam kerja yang ditentukan dalam aturan pokok “Tidak”. 58/2019.
Baca juga: Operasi Gabungan Bisa Tingkatkan Kepatuhan Warga Bayar Pajak Kendaraan
Dikatakannya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas di wilayah barat daya Kabupaten Tangergang.
“Dengan pengawasan yang konsisten, pihak Pemindahan berharap dapat memenuhi aturan operasional barang kendaraan, sehingga tidak mengganggu keadaan jalan,” kata Buda, Jumat (22/11).
Baca juga: Pengadilan Wilayah Bea dan Cukai 65.360 Rokok Ilegal dalam Kegiatan Bersama dalam Kegiatan Singkat
Dalam operasi ini, sembilan pos pemeriksaan telah didirikan di South Trangang Transplacy Holding, antara lain Jalan Bryn, HC, Pondok, Ane, Gading Serpong, dan Rawa Buntu.
“Jalan Breen menjadi fokus utama pada malam hari, menyaksikan banyaknya kendaraan barang yang melanggar jam kerja,” ujarnya.
Menurut Buda, pemilihan tempat tersebut berdasarkan volume kendaraan barang yang sering melintas di luar jam kerja yang diperbolehkan, yakni pukul 05.00 hingga 22.00.
Pengoperasian kendaraan pijat pada malam hari saya akan mulai sekitar pukul 20.00 WIB, karena sering dijumpai kendaraan kapal mulai mencuri pada waktu tersebut.
Kalau yang dilarang adalah pukul 05.00 WIB-22.00 WIB, dan kebanyakan (dibolehkan) setelah pukul 22.00 WIB, jelasnya.
Dalam operasi tersebut, Budi mengungkapkan pisang yang ditemukan tidak memiliki dokumen lengkap, bahkan ada yang sudah habis.
Kebanyakan pelanggar yang hilang dari dokumen, seperti Stry dan kendaraan, harus bekerja di jalan atau CIR.
“Kami sedang melakukan operasi gabungan ini. Alhamdulillah sekarang sekitar 44 kendaraan barang dan rata-rata di registrasi mobil, bukunya CIR dan sebagainya,” kata Budi.
Buda menambahkan, aksi ini baru pertama dari rangkaian kegiatan bersama yang akan berlangsung hingga pertengahan Desember mendatang.
Namun, ada waktu jeda menjelang pemilu 27 November 2024 sebelum kembali melanjutkan.
Namun meski kewaspadaan terus dilakukan, terutama di beberapa titik yakni jalan yang merupakan persimpangan strategis. (MCR10/Medan Pers)