Oknum Polisi Pembunuh Warga di Cilegon Tersangka, Sahroni: PTDH Sekalian

author
1 minute, 42 seconds Read

Medan Pers -Vice Presiden House of Representative Commission III Ahmad Sahroni berterima kasih kepada polisi Banten -Police Police, yang dengan cepat menangkap dan menangkap polisi dengan JS pertama, pelaku penganiayaan yang membunuh korban, Welimi Teiwiland Mandiangan (46).

Polisi Banten Polisi Ditpolairud dengan JS pertama dan rekannya oleh warga sipil dengan inisial bahwa BA diancam dengan 7 tahun penjara karena pembunuhan.

Baca Juga: Mintalah polisi untuk memeriksa karyawan HP untuk menyetujui untuk melindungi situs bermain online, Sahroni: Hapus jaringan!

Sebelumnya, korban dianiaya sampai mati oleh dua pelaku di sebuah kafe di distrik Pulomerak, Cilegon City, Banten pada hari Minggu (27/2024).

AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11) dari Cilegon, mengatakan bahwa JS dan BA sekarang ditunjuk sebagai tersangka dan ditangkap di polisi regional Banten.

Baca juga: Polri diminta untuk memeriksa Budi Arie pada kasus game online, yang memperhitungkan karyawan di siaran

Hasil penyelidikan dan penyelidikan dikenal karena kesalahpahaman antara korban dan kedua tersangka, yang berada di bawah pengaruh roh.

Sahroni juga memuji polisi karena menyelidiki kasus ini. “Orang -orang yang baik, berkuasa, dan brutal harus ditangkap dan ditangkap segera. PTD juga,” katanya.

Baca juga: sementore -Impagoers yang ditangkap oleh kasus Yahudi, Prabowo harus memanggil Budi Arie

Badan Legislatif Partai NASDEM juga meminta polisi untuk tidak menjadi favoritisme ketika menangani kasus -kasus yang melibatkan polisi.

“Seharusnya tidak ada favoritisme selama proses, hanya jatuh satu makna maksimal pada satu waktu. Pihak berwenang, seperti derek, merasa hidup di hutan,” katanya.

Dari kasus ini, Sahroni juga meminta semua petugas polisi untuk terus menjaga Muruah dan mengikuti aturan di mana pun mereka berada.

“Perangkat harus dapat menjadi contoh. Cobalah jika orang ingin mematuhi dan mengikuti aturan? Apa yang mereka lihat sebagai aktor yang tidak bermoral menjadi pelaku paling penting untuk pertempuran,” katanya.

Jadi penting bagi semua pejabat untuk memelihara lembaga, mempertahankan sikap dan mendukung aturan. “Bahkan tidak gaya, merasa baik dan memiliki kekuatan,” kata Sahroni.

Pria dari Tanjung Priok, Jakarta utara berharap bahwa kesombongan perwira tersebut tidak akan diulang nanti.

“Begitu peduli semua kapel dan carores di semua wilayah. Cintai pemahaman bawahannya, tidak lagi pihak berwenang harus bertindak sombong dan menakut -nakuti,” kata Sahroni.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *