Medan Pers – Polisi pertama -tama menempatkan dokter kulit, meragukan kriminal dan kekerasan di Mondana.
“Pekerjaan dokter berlanjut dan dinamai Republik Indonesia kemarin,” kata laporan Casatzpron.
Baca juga. Kecelakaan itu menabrak mobil, 3 terbunuh
Setelah memenuhi tuduhan ini, polisi mengirim panggilan pertama kepada orang yang terkena dampak.
Polisi tidak menangkap dokter untuk pekerjaan yang dicuri.
Baca juga. Game Chimen Saat Polisi Pergi, Pemain Tidak Tersedia
Menurut AKBP Batang, para peneliti masih membuat arti dari judul horizontal
“Ini benar, keputusan keadilan, membaca dua kali terkait dengan membaca. Namun, jika tidak didengar atau ditempati.
Selain itu, Departemen Departemen Departemen terbakar, penyebab kasus tidak dapat dilihat
Dwiyna Busi BR Simbolon Legal Penasihat, Redyanto Sidi, “Aziz IV”, Senin Shardang, Senin (11/4/2024).
“Pada waktu itu, klinik kami bekerja di restoran di rumah Azizi dan diminta untuk bertemu dengan lantai dua,” katanya.
Dia yang dipanggil Degiyna Susi bertemu dengan kematian seorang dokter Indonesia.
Pada saat itu, argumen itu memberi tahu saya bahwa saya bertemu dengannya dengan teman pria yang dia kendarai.
“Pada saat diskusi, ponsel seseorang dikonfirmasi dengan mengklaim menjawab telepon, sebagai ibu.
Namun, Dokter Alergi Indonesia Indonesia juga melibatkan sejarah penulisan penggugat dan seseorang.
Pernyataan Ri mencurigakan di sepanjang ponsel, tetapi tidak memberikannya dari Dialya.
“Hipotesis tidak akan bahagia, jadi itu menyakiti bibirnya, jatuh ke tangan dan rahangnya.
Keraguan mirip dengan tangkapan ponsel dari Duiyana, dan kemudian menginspirasi kode ponsel untuk membuat pelanggannya mengutuk.
Untuk fungsi ini, Duiynan Sus adalah harta penuntutan fisik yang disebabkan oleh seluruh tubuh tubuhnya dan 1 miliar cedera.
“Pemburu membuat pernyataan tentang saran polisi. Laporan polisi berisi nomor tersebut. Studi SPKT / BTLP / SPKT / Medan. (Ant / Medan Pers)