Medan Pers – JAKARTA – Mantan mahasiswa Universitas Pengkajian Al-Quran (PTIQ) Jakarta pun melontarkan kontroversi soal lelucon ‘janda kaya menikah dengan pengangguran’ yang dilontarkan calon wakil gubernur nomor 1 Jakarta, Sosuwono.
Candaan Susuwono menuai kontroversi karena diduga menghina agama. Oleh karena itu, alumni PTIQ meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera menanggapi pernyataan Susuwono tersebut.
Baca Juga: Wagub Sosowono Minta Ngapuro Mengaku Nikah Janda Kaya Dengan Pengangguran
Redza, Perwakilan Alumni PTIQ, mengatakan perkataan Sosowono menimbulkan keresahan dan frustasi bahkan dapat menimbulkan instabilitas di masyarakat.
“Kami menilai pernyataan tersebut sangat tidak tepat, karena Rasulullah adalah sosok teladan bagi umat Islam yang patut dihormati,” kata Redza dalam keterangannya, Jumat (8/11).
Baca Juga: Berikut Himbauan Bawaslu kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Saat Kampanye
Ia kemudian berharap MUI segera mengeluarkan fatwa atau pernyataan resmi untuk menjelaskan opini masyarakat.
Ia juga mengimbau para tokoh masyarakat bijak dalam menyampaikan pendapat, khususnya terkait simbol-simbol agama.
Baca Juga: Bavaslu RI Gelar Lomba Debat Implementasi UU Pemilu
“MUI berperan penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Kami yakin MUI akan bertindak cepat dan bijaksana menyikapi permasalahan ini,” ujarnya.
Redza juga tak lupa mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan komentar atau pernyataan yang dapat menyinggung umat beragama.
“Alumni PTIQ berharap umat Islam tetap tenang dan menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak yang berwajib agar tidak terjadi konflik lagi,” ujarnya.
Lakukan apa yang dikatakan Sosowono saat debat pemberian kartu kepada anak yatim piatu di Jakarta.
Berbicara dalam sebuah forum di Jakarta, Sabtu (26/10), ia melontarkan sindiran agar janda kaya menikah dengan pemuda pengangguran.
Pernyataan tersebut kemudian menuai kontroversi, hingga ia dipanggil Bawaslu DKI Jakarta. (gir/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Fatwa baru MUI menghimbau masyarakat untuk mendukung merek yang memenuhi 10 standar produk nasional