Medan Pers – Istanbul – Proposal Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan orang Palestina dari sabuk Gaza.
Seorang anggota Dewan Arab Saudi dari Yousef bin Tud Al Saadoun mengatakan bahwa pergerakan rakyat Israel ke Alaska dan Grenland akan menjadi solusi yang lebih baik untuk stabilitas Timur Tengah.
Baca Juga: Pernyataan Perdana Menteri Israel tentang Palestina yang melahirkan negara -negara Arab
Yousef bin Tud al Saadoun mengatakan bahwa dalam sebuah artikel di surat kabar Okaz pada hari Jumat, sebagai tanggapan atas proposal Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari sabuk Gaza.
Trump telah menyarankan relokasi beberapa kali, dasar bahwa ia sekarang akan melakukan renovasi di saku Palestina dan menjadikannya “Riviera Timur Tengah.”
BACA JUGA: Seragam tentara Israel, 3 sandera Hamas -O yang dikeluarkan
“Jika Trump benar -benar ingin menjadi pejuang yang tenang dan membawa stabilitas dan kemakmuran ke Timur Tengah, ia harus memindahkan orang -orang Israel, ia suka ke Alaska dan kemudian ke Greenland, tentu saja setelah ia pertama kali mengikatnya,” tulis Al Saadoun .
Dia juga mengundang warga Palestina untuk tetap bersatu, karena “yang terburuk tidak datang.”
Baca Juga: Perdana Menteri Israel memberikan ide untuk tempat negara Palestina yang baru di Arab Saudi
Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu, sebelumnya meminta warga Palestina untuk mendirikan tanah di Arab Saudi, bukan di tanah airnya.
“Saudi dapat menciptakan negara Palestina di Arab Saudi, mereka memiliki banyak tanah di sana,” kata Netanyahu, Kamis.
Kritik internasional
Proposal Trump untuk memindahkan Gaza ke negara lain untuk menerima kritik dari Palestina, negara -negara Arab dan negara -negara lain seperti Kanada, Prancis, Jerman dan Inggris.
Al Saadoun menolak gagasan Netanyahu bahwa negara Palestina didirikan di Arab Saudi.
“Zionis dan sekutu mereka harus sadar bahwa mereka tidak akan dapat menarik para pemimpin Saudi ke dalam perangkap media dan kesalahpahaman tentang tekanan politik,” katanya.
Al Saadoun juga mengkritik kebijakan Trump, mengatakan bahwa keputusan buruk sering dibuat oleh mereka yang “mengabaikan pengetahuan dan pengalaman” dan menolak untuk berkonsultasi dengan spesialis.
Dia menuduh Amerika Serikat atas kebijakan Israel secara membabi buta.
“Kebijakan luar negeri AS sekarang berusaha untuk melegitimasi kepentingan yang tidak sah dari negara -negara berdaulat dan kelompok etnis rakyatnya,” tulis Al Saadoun dalam artikel tersebut.
“Kedua metode yang digunakan oleh Israel dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Pada hari Minggu, pemerintah Saudi mengutuk pernyataan Netanyahu dan mengkonfirmasi hak -hak Palestina ke tanah air mereka.
Dewan Arab Saudi Saudi, yang anggotanya menunjuk raja, memainkan peran badan penasihat dalam politik dan hukum.
Namun, lembaga ini tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi hanya berfokus pada penyediaan hukum, rencana ekonomi, dan kebijakan sosial. (Antara/Medan Pers)