Medan Pers – ISTANBUL – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Wang Yi menyatakan kejadian tersebut melanggar Prinsip Umum Hubungan Internasional dan Piagam PBB.
BACA JUGA: Rahasia Haniyeh
Dia mengatakan pembunuhan Haniyeh akan memicu eskalasi konflik dan menempatkan kawasan Timur Tengah dalam situasi yang lebih berbahaya.
“Hukuman mengarah pada lingkaran setan, dan kekerasan melahirkan lebih banyak kekerasan, sehingga melahirkan lebih banyak konflik,” katanya.
BACA JUGA: Ketua Fraksi PKS: Pembunuhan Ismail Haniyeh Bukti Israel Tak Ingin Perdamaian.
Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi dan rekan-rekannya dari Mesir dan Yordania membahas pembunuhan Haniyeh melalui telepon pada Selasa (8 Agustus).
Wang mengatakan kepada Menteri Mesir Badr Abdelatty dan Menteri Yordania Ayman Safadi bahwa Beijing dengan tegas menentang dan mengutuk pembunuhan tersebut, yang melanggar prinsip-prinsip dasar hubungan internasional, melemahkan pengaruh Iran dan melemahkan proses negosiasi Gaza.
BACA: Israel Diduga Bunuh Haniyeh HAMAS di Iran
“Pembantaian ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Piagam PBB,” kata Wang kepada Abdelatty.
“Kunci untuk mencegah eskalasi situasi adalah secepat mungkin menyetujui gencatan senjata yang menyeluruh dan langgeng di Gaza,” tambahnya.
Pembunuhan ini, kata Wang, akan sangat melemahkan upaya perdamaian dan gencatan senjata di Gaza.
Dia lebih lanjut mengingat bahwa Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi gencatan senjata di Gaza, namun “perang belum berakhir.”
“Tidak perlu mengadakan dua kelas mengenai konflik Gaza,” kata Wang.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran, Iran pada 31 Juli, dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut oleh Israel.
Hamas dan Iran menuduh Israel membunuh Haniyeh, namun Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab atas insiden tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, mengumumkan “hukuman berat” atas serangan di wilayah Iran.
Sementara itu, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya pada hari Selasa. (antara/Medan Pers)