Medan Pers – Tokoh YouTube asal Klaten, Mbah Minto (85), meninggal dunia pada Rabu (22/12) malam. Keceriaan dan selera humornya membuat lelaki tua yang awalnya bekerja serabutan ini menjadi sosok yang populer dan menarik perhatian banyak orang.
Laporan oleh Romensy Augustino, Klaten
BACA JUGA: Sebelum meninggal, Mbah Minto sempat dirawat di rumah sakit selama 10 hari
MBAH Minto merupakan warga Dukuh Selorejo RT 05/RW 17 Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Pemilik nama asli Minto Suwito Siyam ini mendadak tenar usai aksinya di video bertajuk ‘Tak Perlu Pulang’. Seng Penting Uang ‘e Muleh’ viral menjelang Idul Fitri 2021.
Pada 12 Desember, wanita berusia 85 tahun itu terpeleset di kamar mandi dan kehilangan kesadaran. Mbah Minto sempat dirawat di RS Islam Klaten, namun Sang Pencipta memanggilnya pada 22 Desember 2021 pukul 21.00 WIB.
BACA JUGA: Mbah Minto, Pak Ganjar Meninggal: Ya Allah Innalillahi
Perjalanan karir Mbah Minto di dunia digital terbilang singkat, yakni sekitar 1,5 tahun. Tokoh penting dibalik kepopuleran Mbah Minto adalah Ucup.
Pemilik akun YouTube Ucup Klaten ini merupakan seorang konten kreator yang melibatkan Mbah Minto.
BACA JUGA: Mbah Minto, Ucup Klaten Meninggal: Terima Kasih Atas Segala Amal Baiknya
Ucup membeberkan alasan yang mendorongnya memilih Mbah Minto sebagai pemeran utama dalam videonya untuk konten YouTube. Muhammad Sufyan – bernama asli Ucup – mengatakan wanita beranak empat ini merupakan sosok yang selalu bahagia.
Empat hari sebelum terjatuh ke toilet, Mbah Minto masih terlibat dalam pembuatan konten dan tampil ceria. “Ekspresinya yang tertawa, selalu ceria,” kata Ucup.
Meski demikian, Ucup tetap menghormati sosok sesepuh bernama Simbah. Mbah Minto pemeran Simbok dalam video blog (vlog) channel Ucup Klaten juga punya kebebasan menentukan jadwal syuting.
Kalaupun ada pengunjung dari kementerian, kalau Simbah tidak bersedia ya kami tolak, kata Ucup.
Sejak Mbah Minto viral dan tenar, tawaran membintangi iklan pun berdatangan. Banyak elite juga yang bekerja sama dengannya untuk membuat konten.
Bupati Klaten Sri Mulyani menjadi salah satu contoh elite yang berkolaborasi dengan Mbah Minto mengkampanyekan protokol kesehatan di masa pandemi. Menurutnya, Pemkab Klaten berhutang budi pada wanita tua yang selalu mengenakan jarik dan kebaya itu.
Saya sudah beberapa kali videokan, kata Mulyani saat berkunjung ke rumah almarhum, Kamis (23/12) sore.
Mbah Minto juga bukan sosok yang canggung di depan kamera. Meski sudah tua, Mbah Minto tidak malu-malu, mudah sekali diarahkan, kata Mulyani.
Kepopuleran tersebut tak membuat Mbah Minto mengabaikan jati dirinya. Ia tetap berstatus warga biasa yang kerap mengikuti berbagai kegiatan di desanya, bahkan menghadiri festival untuk menghibur pengunjung.
“Tidak ada perubahan setelah menjadi artis terkenal. “Tetap ramah seperti biasa,” kata Mulyono yang juga Ketua RT di Desa Mbah Minto.
Sebelum menjadi bintang YouTube, Mbah Minto mencari nafkah dengan bekerja serabutan. Ia sering membantu tetangga yang membutuhkan jasanya.
“Waktu itu saya hanya membantu tetangga mripil (cangkang, Red.) jagung, mungkin dipijat atau digembalakan (menyendok orang yang masuk angin, Red.),” kata Arif Nugroho (39), warga yang sama. desa sebagai Mbah Minto.
Salah satu anak Mbah Minto, Sudiono mengatakan, ibunya adalah sosok yang bisa dibanggakan oleh anak, cucu, dan cicitnya.
Anak keempat Mbah Minto ini mengatakan, ibu kandungnya bukanlah orang yang mudah mengeluh. “Waktu kecil saya belum bisa seantusias Simbah,” kata Sudiono.
Menyentuh Penonton dengan Pemahaman
Mbah Minto di usia senjanya membintangi 190 judul video di channel Ucup Klaten. Kontennya meliputi serial Dagelan Jowo, iklan, dan iklan layanan masyarakat.
Video perdananya di serial Dagelan Jowo sudah ditonton 3,5 juta kali. Bahkan hampir seluruh kontennya mengandung unsur komedi.
Mbah Minto menutup eksistensinya di dunia periklanan melalui sebuah pekerjaan. Ucup selaku konten kreator memberi judul ‘Karya Akhir Simbok Dagelan Jowo 190’ untuk video terakhir Mbah Minto.
Pakar audio visual yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Iwan Budi Santoso mengatakan, pesan yang disampaikan Mbah Minto bisa dengan mudah dipahami oleh penonton.
Menurut Iwan, Mbah Minto kurang lancar dalam menyampaikan pesan secara lisan. Namun karena sikapnya yang natural dan rasa percaya diri yang tinggi, Mbah Minto mampu menutupi kekurangannya.
“Saat diminta berperan, Mbah Minto tidak pernah gugup,” kata Iwan kepada Medan Pers.
Iwan mengatakan Mbah Minto yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni ini benar-benar berhasil mewujudkan setiap peran yang diminta sutradara. Sosok lawas lucu inilah yang menjadi ruh dan tokoh sentral dalam serial Dagelan Jowo.
Peran sentral Mbah Minto membuat para aktor lain dalam frame yang sama seolah hilang dari perhatian penonton. Artis lain kalah auranya dengan Mbah Minto.
Mbah Minto pasti lebih dominan, meski dalam satu frame ada empat sosok, jelas Iwan.
Aktivis Asosiasi Pendidikan Seni Indonesia (APSI) menilai gaya bicara Mbah Minto yang patah-patah, ekspresi wajah, dan sikapnya yang sederhana adalah ciri dan kelebihan Mbah Minto.
Namun Mbah Minto berhasil membuat pesannya mudah dipahami sekaligus mengundang gelak tawa. Iwan mengatakan kombinasi ini jarang terjadi pada artis lain.
Keunikan penyampaian pesan menjadi alasan sosok Mbah Minto mudah diingat, jelas Iwan. (mcr21/Medan Pers)Jangan lewatkan video pilihan editor ini: