Medan Pers – Ketua Umum PDI-P Megawati Sokarnoputri mengecam lembaga pemilu tersebut karena menyambut baik perdebatan politik, dan baru-baru ini mengatakan bahwa lembaga tersebut tidak independen dan dapat didikte.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato pada pelantikan Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Kadet Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca Juga: Jawaban Jaksa atas Permohonan Profesor Supriyani: Kenapa Tidak Kemarin!
Megawati awalnya mengaku mengetahui angka-angka tersebut dan tidak boleh menyesatkan bahwa angka-angka yang terdapat dalam survei yang dibeli tersebut.
“Saya tahu statistiknya dan saya tahu pemilu bisa dibeli. Bohong atau tidak,” ujarnya dalam pidatonya, Senin.
Baca Juga: Hasto PDIP yakin, pertemuan Megawati-Prabovo pasti terlaksana
Megawati mengkritik lembaga pemungutan suara yang menggunakan metode telepon dalam mewawancarai responden untuk menghitung angka pastinya.
Statistik dan sejujurnya tidak bisa lewat telepon. Jadi saya tahu,” kata putri penyiar Indonesia Soekarno atau Bang Karno itu.
Baca Juga: Inspektur Utama Daniel Bertemu Inspektur Rudy Soik yang Dipecat Usai Selidiki Mafia BBM
Megawati juga mengkritisi sedikitnya responden yang menilai sesuatu lalu mempublikasikannya ke publik.
“Saya mikir, kok yang tergugat tidak sendirian seperti ini? Di telepon lagi,” sambung presiden kelima RI itu.
Dia mengatakan semua pihak harus berani mengkritik anomali yang ada, termasuk penyelidikan wajib dan tidak kredibel.
“Menurut saya, anak muda tidak perlu takut. Sudah saatnya kehilangan orang tua. Ya, tahukah Anda. Masuk akal?”. kata Megawati. (ast/Medan Pers)