Medan Pers, Jakarta – Kingpin narkotik dari Fredy International Network masih di Thailand.
Dirtripidnarboboba Bacekrim Polri Brigiier Mukti Juhars Mukti Mukti mengatakan partainya masih sulit untuk menangkap Frydy.
Baca juga: Brigadir Jenderal Mukti Juhar: Fredy Pratama pasti akan ditangkap
“Fredy masih di Thailand. Kita belum bisa mendapatkannya,” katanya ketika itu pada hari Selasa ketika investigasi kriminal media, Jakarta.
Dia mengatakan gembong narkotika Frydy, yang sulit disentuh. Bahkan, pemerintah Thailand.
Baca Juga: Daftar Umum Polisi Nasional, memerintahkan barisan untuk terus berurusan dengan Fred
Selain itu, ia melanjutkan, Fredy juga mengubah namanya untuk mengobrol untuk menutupi identitasnya.
“Sekarang (jalan, editor), percakapannya lebih canggih,” katanya.
Baca Juga: Polisi Regional South Kalimant Copy Kingpin Fredy Pratama Fruit Obat, Sita 70 Kg Metampetamine
Namun, polisi terus memaksimalkan penangkapan Fredy, salah satunya mengikuti unsur pencucian uang (TPPU) terhadap tersangka pelaku untuk jaringan kerajaan.
“Fredy masih unik untuk membangun hubungan yang kuat di Indonesia. Kami masih membuka data ke TPPU. Dengan data TPPU, orang tidak akan diakui. Namun, jika akunnya pasti TPPU.” Katanya.
Dittipidnarboboba Breskrim Polri menangkap empat orang Acenian yang membawa 135 kilogram metamfetamin. Empat tersangka memiliki inisial I, F, E dan M, yang diamankan pada 7 dan 8 Februari 2025.
Dia menemukan bahwa bukti itu diduga awalnya dari Fredy Pratam, seorang raja internasional yang tidak akurat yang masih secara keseluruhan.
“Kami memiliki laporan apakah ada barang yang memasuki Thailand. Ini bisa menjadi artikel asli Frydy Pratama,” katanya.
Selain itu, penyelidikan kriminal ditangkap oleh empat sisi warga Malaysia (orang asing) yang diduga menyelundupkan 15 kilogram metampetamina pada 14 Januari 2025.
Empat tersangka dengan inisial M, L, G, dilaporkan dikaitkan dengan Frydy Pratama. (Antara / Medan Pers)
Baca artikel lain … Bescry Obox Kades dekat Arsin, lihat