Medan Pers, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan manual pelatihan literasi keuangan sebagai penyempurnaan kurikulum Merdeka. Literasi keuangan diajarkan secara fleksibel di sekolah dan akan memudahkan generasi muda dalam mengelola keuangannya di masa depan.
“Literasi keuangan merupakan keterampilan yang harus dimiliki masyarakat Indonesia sebagai landasan kokoh untuk meningkatkan taraf hidup dan membangun peradaban bangsa,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Minggu (20/10).
BACA JUGA: OJK gandeng bank bjb dan IJK hadirkan berbagai program literasi keuangan di FinExpo 2024
Namun, lanjut Nadiem, apa yang terjadi di lapangan menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat masih tergolong rendah. Kebanyakan orang belum memiliki pemahaman finansial yang cukup untuk mempersiapkan generasi yang lebih cerdas finansial.
Data Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2023 menunjukkan skor literasi keuangan Indonesia (57) masih lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia (60). Survei OJK tahun 2022 juga menunjukkan rata-rata tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini hanya 49,68%.
BACA JUGA: Pegadaian meraih penghargaan OJK sebagai program literasi keuangan terbaik
Data-data tersebut semakin menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat Indonesia dalam mengelola keuangan masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan buku ajar literasi keuangan sebagai langkah maju dalam membekali siswa dengan berbagai keterampilan tepat terkait keuangan.
BACA JUGA: MES luncurkan SATU APLIKASI untuk membantu guru dan dosen belajar di luar negeri
Menurut kurikulum mandiri, siswa akan memperoleh literasi keuangan melalui metode pembelajaran yang lebih fleksibel, menarik dan relevan dengan konteks lokal masing-masing sekolah. Selain melalui mata pelajaran yang berbeda, pendidikan literasi keuangan juga dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan penguatan profil Pancasila (P5) siswa.
“Dengan begitu, mahasiswa menguasai teori dan praktek,” ujarnya.
Yang tak kalah penting dalam penerapan literasi keuangan adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka peluang seluas-luasnya bagi partisipasi aktif semua pihak.
Demikian pula organisasi swasta yang fokus pada literasi keuangan dan isu terkait lainnya dapat bermitra dengan sekolah dan menjadi bagian dari gerakan belajar mandiri.
Orang tua, pemerintah daerah, guru, sekolah berperan besar dalam memastikan literasi keuangan generasi muda kita, ujarnya.
Kepala Badan Standar Pendidikan, Kurikulum dan Penilaian (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anindito Aditomo mengatakan pelatihan literasi keuangan bukanlah kebijakan baru. Ini adalah kumpulan sumber daya yang akan memudahkan guru untuk mengembangkan keterampilan keuangan melalui kurikulum mandiri.
Kurikulum Merdeka mengembangkan empat landasan literasi keuangan. Pertama, bagaimana cara mendapatkan penghasilan, kedua, bagaimana mengatur anggaran, dan ketiga, menyisihkan pendapatan tersebut.
Keempat, manajemen risiko dan kesiapsiagaan darurat. Ini merupakan kompetensi yang tidak hanya bersifat kognitif, hanya keterampilan, tetapi juga memiliki banyak aspek afektif,” kata Anindito dalam Panduan Pelatihan Literasi Keuangan melalui YouTube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemantauan Senin (21/10).
Buku panduan literasi keuangan ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat khususnya siswa sekolah dasar dan menengah dalam melakukan pendidikan literasi keuangan. Pendidik dapat dengan mudah menerapkan pelatihan literasi keuangan pada kegiatan di dalam kelas, di dalam kelas, dan di luar kelas.
“Sekolah dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk melaksanakannya,” ujarnya.
Panduan ini juga memberikan contoh praktik baik yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah, kepala sekolah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung penerapan pendidikan literasi keuangan. (esy/Medan Pers)