Medan Pers, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menegaskan, efektivitas penggunaan anggaran pendidikan harus benar-benar diutamakan dalam upaya penataan kembali lembaga Kementerian di bidang pendidikan.
“Efisiensi dan transparansi anggaran pendidikan harus diutamakan agar seluruh dana yang dialokasikan untuk peningkatan mutu pendidikan nasional memberikan dampak yang lebih besar,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11).
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Sebut Connection and Match Pendidikan Vokasi dan Dunia Usaha Perlu Ditingkatkan
Pada Rapat Kerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendiktisintek), dan Menteri Kebudayaan dan Komisi X DPR RI pada Senin (18/11) anggaran . Batas atas tahun 2025 telah disajikan.
Untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah senilai Rp33,545 triliun.
BACA JUGA: Majlis Masyaikh Luncurkan Aplikasi Layanan Pendidikan Pondok Pesantren SYAMIL
Kemudian Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi senilai Rp 57,681 triliun, dan Kementerian Kebudayaan senilai Rp 2,374 triliun.
Anggota Komisi
Dalam APBN 2025, anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp 724,3 triliun.
Rerie, yang biasa disapa, mengatakan upaya pelaksanaan kenaikan anggaran departemen yang bertanggung jawab di bidang pendidikan harus diperhatikan secara berkala oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan setiap anak sekolah. negara.
Rendahnya anggaran dibandingkan dengan yang dialokasikan pada kantor menteri yang membidangi pendidikan akan berdampak pada tercapainya tujuan sektor pendidikan nasional, tambah Rerie.
Menurut anggota Dewan Tertinggi Kelompok NasDem itu, efisiensi dan transparansi anggaran merupakan langkah yang harus dilakukan dalam batasan alokasi anggaran sektor pendidikan yang ada saat ini.
“Upaya pencerahan kehidupan bangsa harus tetap terdepan sesuai amanat konstitusi dengan meningkatkan fokus dan efektivitas kebijakan dan anggaran sesuai kewenangan hukum terkait pendidikan dan kebudayaan,” tutupnya. (mrk/Medan Pers)