Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani

author
1 minute, 49 seconds Read

Medan Pers, Jakakarta – Parlemen IV Parlemen Indonesia, Arif Rahman, mengatakan petani sekarang dalam keadaan tenggelam, terutama karena kompleksitas pupuk mereka.

“Belum lagi pupuk yang disubsidi, bukan -ekstensif, sulit, seolah -olah ada monopoli,” katanya melalui pesan Jumat (10/1).

Baca juga: Kementerian Transportasi dan Kementerian Kerjasama untuk Berbagai Pendapatan Penularan Petani

Arif curiga bahwa kesulitan petani mendekati pupuk melalui tindakan mediator yang diduga berkolaborasi dengan menanam pabrik.

“Ya, atau bahkan, mungkin, dengan pt yang tidak adil. Pusar Indonesia, “katanya.

BACA: IV DPR Commission mendukung langkah -langkah pemerintah untuk mendistribusikan distribusi pupuk bersubsidi petani

Legislator fraksional menduga bahwa permainan saluran pembuangan pupuk yang membuatnya sangat mudah untuk mendapatkan pupuk sayuran.

“Ketika sulit bagi petani untuk menerima pupuk, seseorang datang (mafia atau mediator, merah), sebagai pahlawan, itu cukup untuk kebutuhan pupuk petani,” kata Arif.

Baca juga: Kabar Baik untuk Petani, Prabovo menaikkan harga gandum dan jagung

Bantan, legislator konstituensi, saya berkata bahwa mediator, ketika saluran pembuangan pupuk kemudian menanamnya untuk menumbuhkan tanah sehingga biji -bijian dikendalikan oleh para kolektor.

“Petani tidak bisa menjual siapa pun,” kata Arif.

Menurutnya, tingkat penjualan gandum atau nilai tukar petani (NTP) ke rata -rata biasanya lebih rendah dari harga pembelian pemerintah (HP).

“NTP selalu di bawah HP, karena semua budaya dimonopoli atau dikendalikan oleh perantara, mereka secara sewenang -wenang memberikan harga kepada petani,” lanjutnya.

Untuk situasi ini, ARIF mendesak pemerintah untuk tidak memberikan subsidi kepada petani untuk pupuk, tetapi untuk menyediakan subsidi NTP.

“Misalnya, ketika dia berada di HPP RP -nya.” 

Arif percaya bahwa pembatalan pupuk bersubsidi, digantikan dengan bantuan NTP, akan lebih efisien dan fokus pada kebaikan petani.

Menurutnya, situasinya dibantu oleh NTP, disertai dengan kesederhanaan petani yang menerima pupuk.

Pada akhirnya, katanya, petani membeli lebih banyak pupuk dengan harga terus menerus saat bekerja di tanah.

“Jika produknya, belum lagi subsidi non -sub -subsidi, petani ingin membeli, sehingga pengelolaan pembelian dan penjualan pupuk harus diselesaikan,” katanya lagi.

Selain itu, ia mencatat bahwa ARIF, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah perlu lebih meningkatkan pelatihan petani.

“Petani juga harus disediakan oleh pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga petani dapat menghasilkan budaya yang lebih baik dan berlimpah,” kata Arif. (Ast/Medan Pers)

Baca artikel lain … Pembayaran untuk biji -bijian dan jagung naik pada tahun 2025, mental Amran: Kabar Baik untuk Petani

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *