Medan Pers – JAKARTA – Wakil Menteri Migrasi Viva Yoga Muladi optimistis Indonesia mampu swasembada pangan seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo Sabianto.
Hal itu diungkapkan Viva Yoga saat Kru 8 Indonesia membuka Satgas Keamanan Pangan Nasional.
Baca juga: Anak buah Prabowo Yakin Indonesia Bebas Impor pada 2025
Crew 8 merupakan organisasi yang dipimpin oleh Kolonel (Purn) Ketur Pooji Santoso. Ia bercita-cita menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
“Saya tegaskan sebagai pengurus Satgas Ketahanan Pangan Nasional Eksekutif 8 Indonesia,” kata Viva Yoga di sela-sela seminar nasional ‘Ekosistem Keuangan Inklusif dalam Rangka Swasembada Pangan Milik Petani’ mengenai lembaga pendukungnya. (BUMP) di Jakarta, Rabu (18 Desember).
Baca juga: Menteri Trans-Iphtah: Petri Bisa Berkontribusi Membangun Negara
Menurut dia, anggota gugus tugas turun langsung ke masyarakat untuk memberikan bantuan kepada petani, nelayan, dan pekerja agribisnis lainnya.
Beliau menyampaikan bahwa saya yakin dan yakin saudara semua mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut dengan penuh keyakinan.
Baca juga: Mendagri Tito Minta Pemerintah Daerah Percepat Pendataan Irigasi untuk Swasembada Pangan Daerah
Selanjutnya dalam seminar tersebut, Viva menyampaikan bahwa keberadaan kelembagaan ekonomi di tingkat petani diperlukan untuk pemberdayaan petani.
Tujuannya adalah memberikan petani akses permodalan untuk mengembangkan sebagian usahanya.
Viva Yoga juga memperkirakan peningkatan produktivitas melalui pengelolaan modern akan menjadi penting bagi petani untuk meraup keuntungan dari hasil panennya.
Dikatakannya, bagi para petani, pertanian bukan sekedar alat mencari nafkah, namun merupakan bagian dari kehidupan mereka, sebagai way of life.
Namun permasalahan utama saat ini adalah banyak generasi muda yang enggan terjun ke dunia pertanian. Kaum muda lebih memilih untuk terlibat dalam proses kewarganegaraan. Kebanyakan masyarakat lebih memilih bekerja sebagai buruh pabrik di kota-kota besar yang berpendapatan rendah karena pertanian tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan cara pandang, agar petani menjadi orang kaya, ujarnya.
Viva Yoga percaya bahwa hal ini memerlukan perubahan budaya. Sebab, tanah Indonesia merupakan surga yang sangat subur.
“Semuanya tumbuh di sini. Untuk mewujudkan swasembada pangan, menurut saya luas lahan dan tingkat kesuburan Indonesia luar biasa karena berada di wilayah khatulistiwa. Dampaknya luar biasa,” ujarnya.
Viva Yoga berharap Indonesia bisa swasembada pangan karena Indonesia hanya memiliki dua musim.
“Musimnya hanya dua, tanaman lebih cepat tumbuh karena ada sinar matahari setiap hari. Anda tidak dapat membandingkan negara-negara dengan empat musim. Jadi pola pikirnya sederhana, tidak bisa dilakukan,” kata Viva Yoga. (gir/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Juru Bicara Kementerian Transmigrasi: Calon Transmigran Gunungkedol Berangkat ke Sumbar