Medan Pers – Situasi di Kosovo dapat meningkat kapan saja karena pihak berwenang Kosovo terus memberikan tekanan terhadap warga Serbia setempat, kata Wakil Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vulin kepada Sputnik.
Wakil perdana menteri Serbia mengatakan: “Situasi ini bisa meningkat dengan segera. Kami tidak bisa mengharapkan semua orang, terutama warga Serbia, hanya diam dan menonton ketika kekerasan terjadi terhadap warga Serbia. Tentu saja, kami tidak akan tinggal diam.”
Baca juga: Wah, Pemerintahan Kosovo Runtuh di Tengah Teror Virus Corona
Dari tanggal 10 hingga 12 September, Boulin menghadiri pertemuan perwakilan tingkat tinggi negara-negara anggota BRICS+ yang bertanggung jawab atas masalah keamanan yang diadakan di St.
Vulin mengatakan kepada Sputnik pada bulan Agustus bahwa BRICS adalah peluang bagi Serbia dan alternatif yang layak bagi Uni Eropa.
Baca juga: Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia ingin pengakuan dari Indonesia
BRICS, sebuah organisasi antar pemerintah yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, tidak menuntut apa pun dari Serbia tetapi dapat menawarkan lebih dari yang diminta negara tersebut, menurut Bullin.
“Saya sangat terdorong oleh tanggapan Menteri (Dewan Keamanan Rusia) Shoigu dan rekan-rekan dari negara-negara BRICS seperti Tiongkok, Brasil, Afrika Selatan, dan Azerbaijan,” kata Bulin.
Baca juga: Kekacauan Parah di Sidang Parlemen Kosovo, Oposisi Tembakan Gas Air Mata
“Setiap orang telah menunjukkan simpati yang kuat dan dukungan yang kuat untuk Serbia dan sepenuhnya memahami apa yang diminta oleh rakyat Serbia dan apa yang diperjuangkan Serbia,” katanya, seraya menambahkan: “Kami berjuang untuk revitalisasi hukum internasional.”
Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic mengatakan pemimpin Kosovo Albin Kurti telah melobi Kosovo utara untuk memprovokasi konflik menjelang pemilihan parlemen Kosovo.
Ketegangan terus meningkat di Kosovo sehubungan dengan rencana pihak berwenang untuk membuka jembatan antara kota Mitrovica yang mayoritas penduduknya Albania di selatan dan wilayah Mitrovica yang mayoritas penduduknya Serbia untuk meningkatkan lalu lintas kendaraan.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dia telah meminta tentara NATO di Kosovo untuk membantu mencegah kemungkinan kekerasan. (penawaran/Medan Pers)