Medan Pers, MATARAM – Joko Jumadi, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengaku mendapat laporan adanya pemerkosaan.
Joko mengungkapkan, ada 13 korban pemerkosaan yang berinisial IWAS dan mengalami penganiayaan fisik.
Baca juga: Kasus Pria Difabel yang Diduga Perkosa Pelajar Perempuan Menarik Perhatian Bareskrim.
“Dalam pemeriksaan polisi, sesuai BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ada tiga orang, dan saat ini yang ditempatkan hanya sepuluh orang. Total 13 orang,” kata Joko di Mataram, Selasa.
Dari sepuluh orang yang melapor ke KDD NTB, tujuh orang berusia dewasa dan sisanya masih anak-anak.
Baca: Seorang Pria Difabel yang Dituduh Memperkosa Siswanya Berbicara Tentang Apa yang Terjadi di Rumahnya
“Kalau kasusnya atau nanti laporannya baru, masih jadi masalah. Kalau anak-anak, barang yang diancam itu bisa jadi laporan baru karena beda,” kata Joko.
Joko membenarkan, KDD telah menyampaikan laporan tersebut ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram mengenai anak korban tersebut.
Baca: Invalid Diduga Perkosa Siswa; Berikut komentar Reza Indragiri
Nanti kalau (anak-anak) sudah siap (melapor), kami akan bekerja sama dengan Polres NTB setempat, katanya.
Soal waktu kejadian, Joko mengatakan peristiwa terakhir terjadi pada tahun 2022, saat salah satu korbannya masih anak-anak. Sisanya akan terjadi pada tahun 2024.
Jadi dari 13 korban ini, hanya satu yang terjadi pada tahun 2022 dan sisanya pada tahun 2024, kata Joko.
Soal cara pelaporan tersangka, kata dia, sesuai dengan keterangan lainnya. Ia menegaskan, IWAS mengandalkan komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi psikologi korbannya.
“Bagi yang punya tiga anak, begini cara pacarannya. Dihubungan seks apa tidak? Wallahualam (hanya Allah yang tahu),” ujarnya.
Joko mengatakan, KDD telah memberikan bantuan hukum kepada IWAS dalam kasus ini.
Meski bersikap demikian, KDD NTB menunjukkan sikap obyektif dengan membuka ruang bagi masyarakat, termasuk pemberitaan pihak-pihak yang dirugikan atas isu ini.
Sementara itu, Terkait kasus tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan pihaknya mendengar kabar tersebut dan sedang mendalami informasi dari KDD selaku penerima laporan awal. .
“Jika ada terdakwa lain yang ingin melapor, kami akan melakukannya sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya. (antara/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Ketua Umum PDIP Jateng Bambang Pacul: Cuaca buruk buat kami.