Konsisten Memasarkan SBN, Bibit.id Raih 2 Penghargaan dari Kemenkeu

author
1 minute, 38 seconds Read

Medan Pers – Jakarta – Aplikasi untuk Investasi Digital Bibit.id, memenangkan dua penghargaan dari Kementerian Keuangan. Bibit adalah satu -satunya mitra dari kategori FinTech dari Sekuritas Pemerintah (SBN) untuk menerima Penghargaan Kementerian Keuangan.

Harga pertama, yaitu “Distribusi Utang Ritel Terbaik (Sun) dalam kategori 2024 dalam kategori teknologi keuangan dan penyelenggara perdagangan menggunakan sistem elektronik”.

Baca Juga: Kementerian Interior-Cenkeu, bersinergasi untuk mempromosikan pengurangan dan kemiskinan yang menakjubkan

Penghargaan Kedua “Mitra Distribusi Asuransi Syariah Stasiun Ritel Terbaik (SBSN) di Kategori 2024”.

Direktur Bibit Hilmawan Kusumaja mengatakan harganya adalah keberlanjutan dan komitmennya terhadap pemasaran SBN dan SBN di Indonesia.

Baca Juga: Bibit.ID Memenangkan WealthTech dari Penghargaan Tahunan untuk Asia Fintech Award 2024

“Terima kasih telah mengakui apa yang diberikan Kementerian Keuangan kepada kami. Di masa depan, kami akan terus memperbarui, melakukan upaya pendidikan yang berbeda dan fokus untuk memanggil publik untuk mengembangkan negara melalui investasi SBN dan SBSN,” kata Hilmawan dalam sebuah pernyataan (11/14) pada hari Jumat (11/14).

Menurutnya, Bibi menjadi satu -satunya mitra dalam mendistribusikan kategori Fintech yang menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan yang mengulangi keberhasilan tahun lalu.

Baca Juga: Taylor Swift Borong Billboard Music Awards 2024

Pada akhir 2023, Bibi juga menerima empat penghargaan bergengsi dari Kementerian Keuangan, yang termasuk mitra ritel terbaik pada tahun 2022 – di antara yang terbaik dengan SBSN 2022.

Hilmawan mengatakan harga yang diterima pada tahun 2022, 2023 dan 2024 tidak terpisah dari kepercayaan pengguna benih, yang sekarang didominasi tidak hanya oleh generasi milenium dan gen Z, tetapi juga oleh investor yang berusia di atas 40 tahun.

“Sebagian besar pengguna benih adalah generasi milenium dan Gen Z, tetapi itu adalah hal yang sangat menyenangkan bahwa kami terus -menerus membuktikan investor antara usia 35 dan 50, yang mempercayai benih sebagai platform investasi utama,” katanya.

Di sisi lain, data penjaga pusat efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa ada sekitar 611.000 investor SBN pada akhir 2021.

Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 831 ribu pada akhir 2022, 1 juta 2023, dan dari Oktober 2024 angka ini memperoleh 1,17 juta investor.

“Kami berharap bahwa jumlah investor pada tahun 2025 akan meningkat lagi untuk memperkuat pasar keuangan lokal bersama -sama,” kata Hilmawan. (Mcr4/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *