Medan Pers, JAKARTA – Epson Indonesia dengan bangga mengumumkan perannya dalam mendukung pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia.
Sebagai komitmen untuk memperkaya pengalaman seni dan budaya di Indonesia, Epson dengan teknologi proyektor 3LCD kecerahan tinggi, tersedia di sejumlah instalasi seni dan pendidikan, mampu memberikan pengalaman visual yang mendalam, imersif, dan interaktif kepada pengunjung.
BACA JUGA: Epson Luncurkan Seri Printer SureColor Terbaru di Indonesia, Simak Keunggulannya
Di bawah arahan Badan Warisan Budaya Indonesia (IHA), Museum Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pusat koleksi sejarah dan budaya Indonesia kini membuka babak baru dalam pameran dan pengelolaan museum dengan penambahan instalasi digital. menciptakan penyajian naratif yang lebih modern.
Teknologi proyektor 3LCD Epson menghadirkan visualisasi konten yang lebih tajam, hidup, dan dinamis, menciptakan suasana imersif yang menarik dan mendidik.
BACA JUGA: Berikut daftar pemenang Epson International Pano Awards ke-15
Managing Director Epson Indonesia Ng Ngee Khiang mengatakan, pihaknya merasa terhormat dapat berkontribusi dalam pembukaan Museum Nasional Indonesia dengan dukungan teknologi yang kami miliki.
Epson percaya bahwa teknologi tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, namun juga memiliki kemampuan untuk menghidupkan sejarah dan budaya.
BACA JUGA: Epson BIJ Caravan: Edukasi Printer Kantor Ramah Lingkungan dengan Mobilitas Maksimal
“Kami berharap solusi proyektor 3LCD ini dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi pengunjung dan meningkatkan minat masyarakat terhadap budaya Indonesia,” kata Ng Ngee Khiang.
Museum tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai ruang edukasi interaktif.
Epson Indonesia berperan penting dalam membantu Museum Nasional Indonesia untuk menyediakan cara-cara baru yang lebih menarik dan mendidik dalam menyampaikan informasi sejarah dan budaya.
Teknologi Epson dipilih karena proyektor Epson 3LCD menawarkan keunggulan dalam menghasilkan gambar dan video dengan warna yang lebih tajam, akurat, dan cerah.
Dengan rentang kecerahan hingga 20 ribu lumens, proyektor ini mampu menampilkan konten visual jernih meski di ruang terbuka.
Selain itu, teknologi blending tepi yang mulus memungkinkan proyeksi multi-lapisan menyatu dengan mulus, menjadikannya ideal untuk instalasi seperti pemetaan video di ruang dan museum yang imersif.
Permasalahan instalasi yang mempunyai kebutuhan khusus di Museum Nasional Indonesia, seperti perlunya shooting stand yang rapat, ukuran gambar yang besar dan kualitas resolusi gambar.
Selain itu, video berkualitas tinggi dengan teknologi Epson dapat diperoleh dengan berbagai jenis lensa yang dimiliki proyektor Epson, seperti lensa ultra-short-throw, short-throw, standard-throw, medium-throw, dan long-throw.
Fleksibilitas ini penting bagi instalasi museum seperti Museum Nasional Indonesia yang memiliki area berbeda seperti ruang pemulihan, ruang repatriasi, dan video peta bangunan untuk menyesuaikan dengan penempatan benda seni dan budaya serta pengunjung penikmat warisan budaya tersebut. .
Dengan kemampuan proyeksi format besar dan fungsi edge blending yang mulus, instalasi Museum Nasional Indonesia kini dapat menampilkan animasi, dokumenter, dan peta digital dengan efek interaktif yang menarik.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik museum, terutama bagi generasi muda dan keluarga.
Tujuan dari kerja sama ini juga untuk menyesuaikan penyampaian informasi dengan kebutuhan generasi muda yang lebih tertarik pada konten visual dan interaktif.
Dengan tampilan yang lebih modern dan teknologi digital yang terintegrasi, diharapkan museum menjadi tempat yang lebih relevan dan menarik bagi generasi yang dapat tumbuh di era teknologi ini.
Epson melangkah untuk mendukung seni dan pendidikan
Keterlibatan Epson Indonesia dalam proyek ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pengembangan seni, pendidikan, dan budaya melalui inovasi teknologi.
Selain Museum Nasional Indonesia, Epson juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai galeri seni dan institusi pendidikan di Indonesia.
Zanipar SA Siadari, Head of Product Marketing Visual Tools dan Corporate Product Epson Indonesia, mengatakan pembukaan Museum Nasional Indonesia merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia.
“Epson ingin menjadi bagian dari perjalanan ini dengan menawarkan pengalaman baru yang memadukan sejarah, warisan, dan teknologi,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, Museum Nasional Indonesia dan Epson berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran dan apresiasi seni yang lebih menarik dan inovatif bagi masyarakat Indonesia.
Produk dan Teknologi Epson di Museum Nasional Indonesia Museum Nasional Indonesia kini semakin modern dan menggunakan berbagai model proyektor Epson di berbagai bidang penting.
Teknologi ini dipilih karena kemampuannya dalam memberikan kualitas gambar yang sangat baik dengan resolusi tinggi, kecerahan optimal, dan fleksibilitas pemasangan, sehingga ideal untuk digunakan di ruang pameran dan pendidikan seperti museum.
Epson juga menghadirkan High Brightness Projector terbaru yaitu EB-PQ2220B dengan tingkat kecerahan 20.000 lumens dan tingkat ketajaman gambar 4K Crystal Motion.
Proyektor ini merupakan proyektor terkecil dan teringan dengan kecerahan 20.000 lumens dan resolusi 4K, mampu menghasilkan gambar visual yang sangat detail, realistis, dan tajam.
Pada pembukaan Museum Nasional Indonesia, 18 unit Proyektor Epson High Brightness dengan kecerahan 5.000 hingga 15.000 lumens akan digunakan di dalam ruangan dan 15 unit Proyektor Epson High Brightness dengan kecerahan 16.000 hingga 25.000 lumens akan digunakan di area outdoor. . .
Kolaborasi multipihak merupakan faktor kunci dalam proses revitalisasi yang sedang berlangsung ini.
Bersama IHA, Museum Nasional Indonesia melibatkan berbagai pihak antara lain Ikatan Kurator Indonesia, pakar warisan budaya, komunitas budaya, lembaga internasional, sejarawan, arsitek, dan tokoh nasional.
Semua pihak tersebut berperan penting dalam pengembangan dan implementasi ide dan konsep baru yang kini membentuk wajah baru Museum Nasional Indonesia.
Ahmad Mahendra, Pj Kepala Badan Cagar Budaya Indonesia, mengatakan kolaborasi multipihak ini telah membantu mendefinisikan peran Museum Nasional Indonesia tidak hanya sebagai gudang koleksi sejarah, tetapi juga sebagai institusi yang hidup dan dinamis.
Museum Nasional Indonesia kini berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan kekayaan budaya Indonesia.
“Melalui kerjasama interdisipliner ini, kami berharap Museum Nasional Indonesia dapat terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memberikan edukasi dan inspirasi bagi generasi sekarang dan masa depan,” jelas Ahmad Mahendra.
Ia mengatakan salah satu kegiatan publik yang menarik selain ruang ImmersifA adalah pemasangan video map yang juga didukung Epson di fasad Gedung A Museum Nasional Indonesia yang bisa dinikmati masyarakat hingga akhir bulan ini.
Sinergi Epson dan transformasi digital MNI yang cukup mumpuni
Untuk konsep museum barunya, Epson berkolaborasi dengan perusahaan inovasi digital Quite Cakap untuk mengintegrasikan teknologi visual dengan media interaktif.
Sinergi ini memungkinkan museum dapat menciptakan pameran yang tidak hanya mendidik namun juga menyenangkan, khususnya bagi generasi muda dan keluarga.
Berkat kolaborasi ini, Museum Nasional Indonesia dapat memanfaatkan teknologi Epson untuk menyajikan konten dalam format baru yang lebih menarik, seperti presentasi video, pemetaan 3D, dan ruang yang imersif.
“Kami melihat teknologi Epson memiliki fleksibilitas dan kualitas yang ideal untuk lingkungan seperti museum. Dengan dukungan ini, MNI dapat memperkaya kontennya dan menyajikannya dengan cara yang inovatif,” ujar perwakilan Cakap cantik. (mrk /Medan Pers)