Kisah Para Operator Perguruan Tinggi, Dikejar-kejar Alumni Pendaftar CPNS dan PPPK

author
3 minutes, 26 seconds Read

Medan Pers, JAKARTA – Peran operator di perguruan tinggi sangat penting.

Sayangnya, nasib para operator tersebut kerap terlupakan. Satu-satunya hal yang dipedulikan pemerintah adalah guru. 

UPDATE: Sebentar lagi akan ada notifikasi PPPK, pikirkan gaji bulanan sebagai PNS

Padahal, seluruh data perguruan tinggi yang akan dilaporkan ke pemerintah (situs PDDikti) berada di tangan Direktur Pelaporan Data Perguruan Tinggi (PDDikti). 

Situs PDDikti merupakan kumpulan informasi penyelenggaraan pendidikan tinggi pada seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.

PERTANYAAN LAIN: Pernyataan Bpk. Pas kita tabrak Bu Titi lewat PPPK, kenapa panas sekali?

Basis data ini merupakan salah satu alat untuk melaksanakan penjaminan mutu pada pendidikan tinggi.

“Sebagai bentuk terima kasih kepada para operator PDDikti, maka dibuatlah sebuah kompetisi untuk berbagi cerita penyemangat para pengguna. Tujuannya adalah untuk mengangkat peran para operator PDDikti atau direktur agar tidak dipandang sebelah mata oleh kalangan akademisi di perguruan tinggi. Dan itu sebagai salah satu cara bersuara bagi mereka yang kesulitan memberitakan PDDikti,” kata Ketua Humas SEVIMA, Chika saat berbagi dan ngopi bersama pengguna PDDikti, Kamis (3/12).

UPDATE: Ada yang Tak Setuju dengan Penangkapan Maaher, Jawaban Brigjen Awi Singkat, Keras

Muslihin Manshur, operator peraih juara pertama kompetisi ini menceritakan kisahnya sebagai staf administrasi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang, Jawa Tengah.

Menurut Muslihin, tugas kondektur tidak ada habisnya. Saat yang lain sedang istirahat, operator harus tetap bekerja untuk memasukkan data ke PDDikti.

Jika tidak, data siswa tidak akan dimasukkan ke dalam database.

Muslihin mengatakan, rencana pemerintah membuka lapangan kerja 1 juta guru PPPK (pegawai pemerintah dengan kontrak kerja) membuat masyarakat pekerja sangat sibuk. Alumni tidak bisa mengikuti tes PPPK jika namanya tidak tercantum dalam PDDikti.

“Karena ada proses seleksi PPPK, saya dikejar alumni agar cepat masuk datanya. Ujung-ujungnya saya harus kerja dari pagi sampai jam 12 malam. Tapi buat saya, ini pekerjaan terhormat, kalau banyak STIT Pemalang mahasiswa lolos ujian, itu kebanggaan kampus,” jelasnya.

Ia mengenang kembali upaya rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CPN) 2018. Yang membuat Muslihin senang, 16 siswanya lolos CPNS. 

Dengan suara gemetar, Muslihin mengatakan, saat 16 siswanya lolos CPNS 2018, mereka satu per satu mendatanginya untuk mengucapkan terima kasih. 

“Mereka berkata, ‘Kalau bukan Tuan. Muslihin, saya tidak bisa lolos karena data peserta harus terdaftar di PDDikti,” jelasnya.

Muslihin semakin terharu ketika pihak lembaga membuat spanduk besar dan memajang nama 16 mahasiswa yang belajar di sana di pintu masuk lembaga.

“Saya merasa bangga dan bahagia karena jerih payah kami sebagai pengguna tidak sia-sia, memasukkan data dari pagi hingga malam,” kata operator PDDIKTI yang juga operator EMIS ini.

Ia menambahkan, anak dan istrinya tidak sekali dua kali dibawa ke kampus saat harus tidur.

Ia memilih menaruh data di kampus karena kendala sinyal.

Sebagai penghargaan atas prestasinya dalam meningkatkan nilai kelulusannya, Muslihin ditunjuk untuk mengambil posisi pimpinan kampus dalam perjalanan luar negeri bersama pimpinan kampus se-Jawa Tengah ke kampus-kampus di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Ini yang tidak akan pernah saya lupakan. Ketika kita belajar mengelola lembaga dengan baik,” jelas Muslihin.

Cerita lainnya adalah Ahmad Ade Irwanda yang bekerja di Universitas Lancang Kuning. Ade menjadi favorit pemenang melalui voting Instagram.

Secara pribadi, Ade mengaku lebih memilih kata admin dibandingkan manajer.

Pasalnya, operator merupakan orang yang biasa menerima telepon pelanggan ketika ada keluhan atau layanan informasi. Atau di dunia industri, bagian yang menjalankan alat-alat berat.

Dikatakannya, setiap lulus biasanya pihak institusi akan menyurati Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) untuk membuka periode pelaporan pada semester sebelumnya. Ada nilai yang terlupa, poin kurang, poin lebih dari 30, data duplikat dan masih banyak lagi.

Perjuangan pengemudi, kata Ade, tidak mudah meski saat itu ada 13 pemimpin. Dalam waktu pembukaan yang singkat dibandingkan masa pelaporan yang hanya 1 bulan, Ade dan kawan-kawan harus bekerja keras mengoreksi banyak data yang tidak valid, mulai dari pagi hingga dini hari keesokan harinya.

“Kalau pemadam kebakaran punya motto tidak pernah pulang sampai api padam, kita juga tidak tidur sampai api padam,” ujarnya.

Usaha mereka tidak membuahkan hasil, mereka mendapat ucapan terima kasih dari LLDIKTI

Meski Ade baru mengelola data PDDikti di kampus selama 3 tahun, namun SIAKAD CLOUD menjadi salah satu pendukung yang mengantarkannya menduduki jabatan kepala dinas pendidikan pada awal tahun 2020 hingga saat ini.

“Baru-baru ini kami mendapat ucapan terima kasih dari SEVIMA sebagai pusat pelaporan terbaik tahun 20192 yang lolos AKM 100% dengan jumlah siswa sebanyak 10.806 orang,” tutupnya. (ESY/Medan Pers)

 

 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *