Medan Pers, JAKARTA – Para dokter dan tenaga medis yang menjadi relawan Rumah Sakit Terapung (RSA) Dr. Lie Dharmawan punya cerita tersendiri tentang perjalanannya melayani masyarakat kepulauan Indonesia dan daerah paling terpencil.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Wahyudi Wirawan, M. Biomed, Sp.OG.
BACA JUGA: Warga Pulau Panggang Mercy sambut RS Flora Dr Lee Dharma II
Dr Wahudi yang biasa bekerja di RS Hermina Jakarta Pusat, masih menyempatkan diri menjadi sukarelawan di RSA Foundation DoctorSHARE.
Dokter kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini mendirikan DoctorSHARE Foundation pada tahun 2019 dengan memberikan pengobatan gratis kepada kapal-kapal di beberapa pulau paling terpencil dan terpencil di Indonesia.
BACA JUGA: Rumah Sakit Dr. Lee Dharmawan II Flora Kenangan Ajaib Berlayar Lagi ke Kepulauan Seribu
Bukan tanpa alasan, Dr. Wahyudi ingin bergabung dengan RSA sebagai relawan.
Ia mengaku terinspirasi dari keteladanan dan komitmen pendiri RSA, Dr. Lee Dharman, yang telah puluhan tahun melayani masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah nusantara.
BACA JUGA: Sakit tidak bisa dibiarkan begitu saja, demikian penjelasan dokter
Konfirmasi dr Lee Darmawan yang setiap hari kami panggil papi. Melayani di daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan yang memadai.
“Selama ini kita tahu bahwa fasilitas kesehatan di daerah terpencil hanya normal dan belum bisa memberikan pelayanan terbaik,” kata dr Wahyudi kepada Medan Pers.
Pengalaman tersebut dibagikan oleh dr Vahudi saat menghadiri RSA Dr. Lie Dharmawan yang telah memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat Pulau Panggang di Kepulauan Seribu.
Dokter Vahudi Virava diperiksa dengan alat USG. Foto: Natalia Lawrence/Medan Pers
Soal tenaga dan kerja keras jangan tanya, dr Wahudi sudah terbiasa bolak-balik naik perahu kecil atau berjalan jauh karena kejadian yang menimpanya pasca RSA di beberapa pulau kecil.
“Ini mengejutkan, tapi kami tidak pernah merasa lelah. Bahkan, dia merasa puas dan bahagia setelah melayani warga. “Hanya melihat perahunya hilir mudik, tapi tetap menikmatinya,” lanjut dr Wahudi.
Ia pernah menjadi relawan RSA mengunjungi Kotabaru di Kalimantan Selatan, pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau dan juga Kepulauan Seribu.
Setiap kali RSA berlayar dan menetap di sebuah pulau, dokter dan staf medis lainnya tinggal selama tiga hingga empat bulan untuk memberikan layanan gratis kepada penduduk yang rentan.
Dokter dan tenaga medis biasanya tidur di kapal RSA yang telah menyediakan tempat tidur sementara agar bisa beristirahat di pelabuhan setempat.
Melalui layanan kesehatan gratis ini, dr. Vahudi dapat melayani puluhan ibu hamil dan warga yang menderita penyakit dalam kandungan.
“Kami bisa memeriksa 20 ibu hamil setiap harinya, termasuk operasi caesar bagi yang ingin melahirkan, operasi tumor dan kista di rahim,” ujarnya.
Dokter yang gemar bereksperimen kuliner ini juga terbiasa melakukan operasi pada pasien di pembuluh RSA.
Dr Vahudi Wirava saat memeriksa pasien di Puskesmas Pulau Panggang Foto: Natalya Lawrence/Medan Pers
Dalam satu hari, ia bisa melakukan operasi pada 2-3 pasien di kapal.
“Tuhan beserta kita dalam setiap tindakan. Alhamdulillah tidak ada yang mengeluh dari pekerjaan di kapal. Semua pasien dirawat dengan baik,” lanjut dr Vahudi.
Menurut dr Wahudi, kedatangan RSA Dr. Lee Darmawan ke kepulauan tersebut tentu memberikan secercah harapan bagi warga setempat.
Warga di pulau-pulau terpencil kesulitan memantau kesehatannya dengan USG karena kurangnya operator, meski peralatan tersebut tersedia di beberapa fasilitas kesehatan.
“Mereka senang karena ada USG untuk mengetahui keadaan kehamilannya dan jauh lebih akurat. “Terkadang kita menemukan kista atau tumor di dalam rahim,” lanjutnya.
Medan Pers berkesempatan mengikuti dr Wahyudi saat memeriksa pasien dan ibu hamil di sekitar Pulau Panggan.
Selama dua hari, ia mengamati sekitar 35 ibu hamil dari pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu.
Dr Vahudi mengaku mendapat pengalaman berharga dan berkesan selama menjadi relawan di DoctorSHARE.
Dr Vahudi Wiravan bersama perawat relawan DoctorShare dan pasiennya Foto: Natalya Lawrence/Medan Pers
Ia terharu melihat sapaan pulau-pulau tersebut ketika RSA mengutus Dr. Lie Dharmawan berlabuh dan menemui para dokter serta tenaga medis.
“Sambutan hangat mereka sungguh luar biasa. Kehadiran kami disana sangat dibutuhkan dan apresiasi atas kehadiran kami sangat berarti. Mereka memberi kami buah-buahan atau suvenir
Kenangan, kerajinan tangan, lebih dari yang diharapkan. “Tujuan kami pergi ke sana bukan hanya untuk memberikan bantuan dan layanan, tetapi mereka memberikan sambutan yang luar biasa kepada kami,” kata Dr Vahudi.
Dr Wahudi berharap untuk terus menjadi sukarelawan di RSA, dan mengakui bahwa keluarganya juga mendukung usahanya, meskipun dia harus absen selama berbulan-bulan karena dia bekerja secara sukarela (flo/Medan Pers).