Medan Pers, Jakarta – Polisi Nasional telah berkolaborasi dengan Dewan Direksi Ulama (PBNA) untuk mencegah kekerasan lingkungan Pessantren. Fase ini dianggap efektif dalam menciptakan lingkungan pelatihan yang aman dan cocok.
EDI HASIBUAN, CEO Institut Studi Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), mengatakan bahwa kerja sama itu sangat strategis dan menghormati berbagai partai.
BACA JUGA: KPK, lalu Polri mengelilingi lagi, benar -benar meyakinkan Hasto dari kasus ini
“Polo Kepala Polisi Nasional. Pertemuan Sigit Prabowo dan aktivis kemanusiaan Alissa Wahid sangat topikal. Ini menunjukkan ketidakjelasan keselamatan polisi nasional di Pesantren,” kata Eddie, Kamis (13/2) dalam sebuah pernyataan.
Ketua Program Studi Universitas Jakartan Bhayangkar mengkonfirmasi bahwa kerja sama ini memainkan peran penting dalam mencoba mencegah kekerasan anak -anak dan perempuan di pesantren.
BACA JUGA: POLRI OPEN AKPOL, BAR DAN TAMT Pada 6 Maret 2025
“Menurut tugas mereka, polisi nasional didedikasikan untuk rasa aman, termasuk di lembaga pendidikan agama,” tambahnya.
Menurut Eddie, kerja sama ini adalah upaya polisi nasional untuk mempromosikan keselamatan dan pencegahan kontrasepsi. Adalah optimis bahwa konsensus pada Kepolisian Nasional dan PBNU menerima dukungan luas dari masyarakat.
BACA JUGA: Laporan Pengadilan Distrik Jakkarti Utara kepada polisi di Visma Arif kepada polisi untuk penyelidikan kriminal
“Kami berharap bahwa laporan konsensus ini akan segera terwujud. Selain itu, kepala polisi nasional telah menyatakan tugasnya untuk mempercepat kesadarannya,” kata Eddie.
Polisi Nasional diharapkan dapat menghilangkan kekerasan di binatu dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung perkembangan anak -anak yang optimal. Kerja sama ini diharapkan untuk meminimalkan kekerasan pada anak -anak dan wanita.
Selain itu, kolaborasi ini juga menunjukkan tahap proaktif dari Kepolisian Nasional untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pesantren, sambil memperkuat hubungan dengan organisasi keagamaan dalam menciptakan perdamaian dalam masyarakat. (tan/Medan Pers)
Baca artikel lain … AKBP Bintoro Sagged, Komisi III Anggota Parlemen: Pembersihan Polisi Nasional harus komprehensif