Medan Pers – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Direktur Jenderal Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto membeberkan kabar terkini soal pencurian data yang terjadi di Indosat.
Menurut dia, nomor telepon operator seluler Indosat dipastikan tidak valid atau dinonaktifkan karena pencurian identitas.
Baca juga: Pencurian Data Kependudukan oleh BPJS dan KPU
“Sudah dibatalkan. Ya, nomor ini belum diaktifkan. Hanya berdasarkan mekanisme. Jika nomor ini diaktifkan atas nama orang lain, maka penyelenggara harus menghentikannya dan menghapus nama dan nomor yang sudah diaktifkan. Itu sedang dilakukan.” disalahgunakan,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, pihaknya sudah memberi pengarahan kepada Indosat Oredo Hutchison (IOH) untuk memastikan kasus tersebut ditangani dengan baik.
Baca Juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika Ajak Apple Buat Sekolah Hacking untuk Cegah Pencurian Data Berulang
Kementerian Komunikasi dan Informatika terbuka untuk mengambil tindakan hukum demi kepentingan pelaku kejahatan yang menyalahgunakan informasi publik.
Ia menekankan bahwa masyarakat harus menggunakan informasi pribadinya saat mendaftarkan nomor kartu utama prabayar dan tidak menyalahgunakan nomor teleponnya.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison akan mencatat pertumbuhan pendapatan dan EBITDA dua digit pada tahun 2023
“Yang pasti di registry ada aturannya, ikuti saja, tidak boleh menggunakan data orang lain,” kata Wayan.
Senin dini hari (2/9). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah tidak akan mentolerir kejahatan siber, termasuk pencurian identitas.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kejahatan siber, kata Budi dalam konferensi pers. “Keamanan informasi pribadi adalah yang paling penting dan setiap pelanggaran hukum akan ditindak tegas.”
Menkominfo merespons kasus pencurian mitra penyedia layanan telekomunikasi Indosat Ooredoo.
Kasus pencurian data ditangani Polres Bogo Kota pada 28 Agustus 2024 dengan dua pelaku yakni MR (23) dan L (51). merupakan afiliasi dari Indosat Ordeo Hutchison.
Hal ini membuktikan bahwa informasi pribadi warga dikumpulkan dengan mendaftarkan nomor kartu prabayar. (Antara/Medan Pers)
Baca artikel lainnya…Seperti Indosat yang mencatat peningkatan trafik data selama Idul Fitri 2023.