Medan Pers, Seanang – Polisi menemukan sekelompok WhatsApp yang terdiri dari 18 orang pada hari Kamis (Jawa Tengah), FMPA Anarko Group (1/5).
Komisaris Polisi yang pengasih mengatakan M deahdi, 16 orang dilindungi dan enam dari mereka dipanggil ditangguhkan.
Baca juga: Polisi mengidentifikasi 6 tersangka pada bulan Mei
Syigduddie mengatakan enam tersangka adalah bagian dari kelompok Anaco.
“Kami masih memiliki pengembangan dan pengembangan jaringan grup ini,” Semarang de U Molistrestabes, Sabtu (3/5).
Baca Juga: Wartawan Kuil mungkin bukan tujuan represif pada hari Selasa
Mahasiswa dari University of Six Penyebab Slural, Muhammal Akmal Sajid, Muhammal Akmal Sajid, Media, Media, Media, Media, Media, Media, Media, Media, Media, Massa, Media Massal, Media Massa, Media Massa, Media Massa, Media Massa, Media Massa, Kemal Kemon Malion, Media Tengah, Media Tengah dan Media.
Kemudian, fakultas matematika dan ilmu alam AFA Djimukq al Hafiz, mahasiswa dari Universitas Muhammad, Abdullah Zico Ghinfi.
BACA JUGA: III akan meminta pergerakan polisi ketika III ada dalam sampel di Perrarang
Menurut Syrigodudddi, masing -masing tersangka berperan dalam ketidakcocokan kekacauan.
Muhammad Akmal Sajid dilatih untuk konsolidasi, dan para peserta dilatih untuk mengenakan pakaian hitam dan 8.00.
“Setiap fakultas ditentukan untuk digunakan sebagai pengidentifikasi,” kata komisi komisi.
Kemal membantu merencanakan Malanchus dan menjatuhkan penghalang besi. Dia mengalahkan besi untuk menutup pintu gubernur.
“Tujuannya berarti bahwa para pejabat tidak dapat masuk, dan massa besar dapat dilemparkan ke petugas,” kata Syrianduddi.
Afrisal Luz de Luz dan menendang kekuasaan. Mohamad Jovannaed Stones, melempar besi dan jatuh barikade. Adihlah Zico Ghefari melemparkan Hector, batu dan besi di polisi.
Sebagai akibat dari kampanye, beberapa petugas polisi terluka, termasuk luka -luka kuil yang dijahit dengan tujuh jahitan dan memar di berbagai bagian tubuh.
Selain itu, fasilitas publik milik Pemerintah Kota Sanang telah menderita kerusakan antara 74 juta RP.
“Para tersangka dituduh berdasarkan Pasal 214 dari 170 hukuman COBAS, yang dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara,” kata Seyahddddddi.
Polisi memburu entitas lain dan mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus berburu kiper Ankhavar di Jawa.
“Langkah ini nyaman dan dibebaskan dari tindakan anarkis yang membawauminal Salahddi (WSN / Medan Pers) jangan lewatkan video pengeditan ini:
Baca artikel lain … berapa biayanya untuk melempar kesombongan? Ada tes transfer