Medan PersC.com, Scragan – Insiden orang -orang dengan gangguan mental (ODJJ) mengamuk ketika ia membawa senjata tajam yang terluka polisi dan tentara apartemen.
Para korban Eifato Widatmaoko dan Carm Eco Sisauton menderita luka pedang samurai oleh Odgj Dican Yiciya.
Baca juga: Pelacuran Rahasia di Area Pariwisata Agama di Gunung David
AIPTU Widitmoko memiliki luka ukuran yang tepat sampai mengalami retak tulang, dan luka 3 cm (cm).
Sementara Eco Sisswa adalah luka yang robek di antara ibu jari, jari -jari indeks kiri sampai ia mendapat dua jahitan.
Baca Juga: Objek Sergen Gunung Calecus digunakan sebagai lokasi pelacuran
Kedua korban dirawat di Rumah Sakit RSU (RSU) Amazi Amelia Sergean. AIPTU dari AIPTU akan menjalani operasi di Mardi Lesser Sergean General Hospital.
Komandan Polisi Serger AKP AK PME Puma (18/2) mengatakan bahwa “kami berjanji bahwa pengobatan akan dilakukan secara optimal, baik untuk operasi yang membutuhkan perawatan RJ dan anggota yang terluka di tempat kerja.”
BACA JUGA: Banjir direndam dalam ratusan sawah dalam pengaturan
Insiden itu dimulai ketika unit desa setempat melaporkan keberadaan ODGJ yang disebut Parman Alias Cofek berguling dengan pedang samurai seharga 85 cm.
Menerima laporan, Bhabinkamtibmas dan Bobineza lokal terkoordinasi dengan tim Ibquiation Rumah Sakit Jalinan Kota Sorrta (RSJ).
Prosedur tidak menghasilkan hasil. Operasinya lebih agresif, dan mengunci diri dari rumahnya.
Sekitar 2,5 jam kemudian, Petugas Kepolisian Polisi SRGEN dikerahkan untuk memperkuat tim evakuasi dan berhasil meyakinkan korps untuk membuka pintu.
Saat mencoba mengamankan senjata pedas yang dibawanya, widget tiba -tiba mengayunkan pedang untuk melukai video IPO ATMOKU, dan Sorma Aktecato.
Setelah cukup tegang, pada 17,55 WIB, ODGJ berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Soracrata.
Menurut AKP Ari Fujiantoro, acara ini merupakan pengingat akan pentingnya menambahkan kesiapan petugas dalam perawatan, yang berpotensi membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain. (WSN / Medan Pers)
Baca artikel lain … Polisi menembak operasi penikaman di Danpacker Bali