Medan Pers, Jakarta – Jakarta (Tipkor), kasus baru (Tipikor) dari Komite Danau Jakkor, pada hari Senin (10.10.2024).
Tes ini terungkap untuk masalah PT Bangka Tin (RBT), yang menawarkan untuk bekerja di mulut peralatan bau Timah dengan PT Timah TBK.
Baca juga: Kasus Korupsi, Ekonomi Babel Ditentukan dan Ribuan PHK
Ini akan terungkap Pt tbk tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabran’s Director Certificate Director untuk bersalah dari Bangka Belitung ESDM (Kadis) Amir Syahbani, Kantor Sulanto.
Raza mengatakan saya sedang bertemu dengan perwakilan PT RBT, tawaran Harvey Moeis. Kemudian Direktur Operasional Timah TBK Alwin Albar berikutnya dilakukan oleh Harvey Moeis.
Baca juga: Pemeriksaan Kasus Korupsi Tin, Sandra Dewi Eksplorasi Rp10 miliar ke akun ini
“Ada beberapa pertemuan, pertama kami menerima surat dari RBT,” kata Riza.
“Di Sophia Hotel I dan Harvey Moeis hanya berbicara tentang biasanya. Kemudian pertemuan berikutnya. Dalam mengundang Alwin, saya meminta untuk belajar kolaborasi yang lebih rinci,” dan menambahkan.
Itu juga berbunyi: Praktisi mengundang mode Harvey ke Tina Corruption Money ke Sandra Dew untuk memilih
Informasi tentang kasus korupsi Tina ini dari pemilik Tuhan yang dilihat dengan jelas, yang mengakomodasi Tina Pt Timah Iup ilegal di Bangka Beltung.
Pemilik perusahaan PT Timah juga dijual ke hasil penambangan ilegal PT Timah untuk PT Timah seolah -olah alat PT akan memiliki sewa kerja sama.
Menurut harga yang ditetapkan oleh instrumen sewa, pasar terlalu mahal atau lebih tinggi, yaitu $ 3.700 per ton.
Menurut jaksa penuntut, harga mode. Lima jumlah berbau pribadi bekerja sama dengan PT Timah untuk panjang perangkat.
Menanggapi hal ini, trio fajar pengamat hukum harus diperintahkan kepada jaksa penuntut untuk memanggil pengusaha Robert Bonosusatya.
Ini karena bahkan sekarang Kantor Penuntutan tidak disebut Robert, karena ada kecurigaan memulihkan properti atau memulihkan properti dalam kasus korupsi timah yang diduga.
Fajar juga mendukung upaya Mak untuk meningkatkan prioritas Menteri Kehakiman oleh pengacara Kantor Umum (saat itu Jambeps di dugaan Tina.
Ketika dugaan penghentian kejahatan korupsi Tina berakhir di Pengadilan Distrik Jaamarti Selatan pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, Pengadilan Distrik Jarti Selatan terdaftar.
“Saya mendukung upaya Maki. Jaksa penuntut disebut Robert Bonosusatya untuk mendengar, dan jika saksi memutuskan sedikit tekad.”
“Juga, Anda tidak akan menghentikan uang berikut dari Harvey Metti dan teman -teman dari RBT. Salah satunya dalam pemulihan dan Jakarta, Mars,” kata Fajar di Jakarta, Mars, 8 Oktober 2024.
Tekanan tidak tanpa alasan, karena dalam hal ini negara bagian adalah kerusakan yang fantastis, mencapai R. 271 triliun.
“Karena alasan ini, kantor kejaksaan harus merebut atau merebut aset SSPects, termasuk hilangnya para pelanggar. Ini harus membongkar kantor Menteri Kehakiman, segera, termasuk dana di luar negeri, katanya. Dia berkata.
Fajar percaya bahwa jumlah keraguan tentang kaleng ini akan rusak jika pembangunan berlanjut jika pembangunan dilakukan.
“Dan saya yakin ada banyak tersangka dari PT RBT yang masih belum dapat diprediksi dan masih berusaha menyembunyikan kejahatan mereka sendiri. Jadi sudah pasti, dan kantor jaksa penuntut adalah untuk memutuskan dan Robert Bonosusatya,” katanya.
Perkiraan jumlah tersangka dapat 2-3 kali arus yang ditentukan jika kasus tersebut diperiksa dalam kasus ini.
“Jika Anda melanjutkan TPPU, Anda mungkin dapat menghasilkan dua kali tersangka saat ini.
Juga tidak mungkin bahwa dalam hal ini, korupsi dari dugaan uang mengalir ke orang terdekat sebagai seorang pria atau sebagai istri. Oleh karena itu, pengembangan kasus ini di masa depan harus dilakukan, yang terkait dengan artikel TPPU yang disebutkan.
“Kita harus melihat istrinya, menikmatinya, lebih mudah menyelamatkan hidupnya dengan hasil pria itu,” katanya. (Ray / Medan Pers)