Medan Pers, DENPASAR – Barescream Polri mengungkap investasinya pada Robot Trading Net89 di bawah naungan PT Simbiotic Multitalenta Indonesia (PT SMI).
Penyidik menyita barang senilai Rp 200 miliar di beberapa lokasi di Bali.
BACA JUGA: Kompol Candra Bebers berperan sebagai tersangka Hanni Sutheja dalam kasus Net89.
Penyitaan itu ditandai pada Rabu lalu dengan dipasangnya spanduk pengawasan oleh beberapa penyidik Dittipidecus Barescrim Polri.
Kepala Seksi V Dittipidecus Barescrim Polri Kompol H. Karta mengatakan, pihaknya sedang mendalami investasi ilegal Net89 berdasarkan perintah Pengadilan Negeri Tangerang.
BACA JUGA: Tersangka Kasus Net89 Hanni Suteha Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Tragis
Karta mengatakan, ini kedua kalinya dengan tanda tangan karena sejak pertama kali setelah berkas diserahkan ke kejaksaan, tersangka dibawa ke Pengadilan Negeri Tangsel.
Berdasarkan putusan PN Tangsel, peneliti diminta melakukan penyelidikan baru. Sebagian besar harta benda yang disita penyidik Barescream Polry adalah milik istri Andreyanto, T.S.
BACA JUGA: Haris Rusli Moti: Saya mendapat informasi suara Pramono-Rano tidak lebih dari 50%.
Oleh karena itu, mulai April 2024, penyidik mulai mendalami kembali dan menyita aset tersangka utama Andreas Andreianto dan Lau Samuel yang masih buron.
“Kami sedang mencari dua red notice lagi di negara lain dengan Interpol. Kami berharap istri Andreas segera ditangkap, kami juga mencurigai TS karena gedung ini atas nama istrinya. Sebagian besar harta benda yang disita atas nama kata Andreas,” Oh. yang mengatakan.
Karta menjelaskan, dalam kasus ini Polsek Bareskrim memanggil sembilan tersangka dan berkas perkaranya dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Menurut dia, total korban uang palsu sekitar 7.000 orang dan total kerugian sekitar 1 triliun.
Jumlah korbannya bervariasi dari puluhan juta hingga miliaran.
Korban terbanyak berasal dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
“Proses investasinya mirip robot trading, dan modalnya seolah tidak hilang. Bahkan, sejak akhir 2019-2022, simpanan yang disimpan hingga saat ini belum dikembalikan, bahkan banyak uangnya. Andreas menghabiskan, katanya.
Total aset yang diambil di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. Harta karun tersebut tersebar di beberapa tempat, dan tujuh di antaranya berada di Bali. Selain itu ada Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Samarinda, Batam, Riau, dan Belitung.
Detektif Bali Crime Squad pada Rabu (18/12) antara lain:
1. Menara Renon yang terletak di Jalan Kapitan Tantular No. 22, Renon, Denpasar. Bangunan yang sedang dibangun berada di depan Kantor Kejati Bali.
2. Hotel ABISHA89, Sanur terletak di Jalan Via Nalana Rai Pass. 402, Sanur.
3. Klub Olah Raga ABISHA89 Jl. Nuansa Utama Raya No. 257, Jimbaran, Kabupaten Badung.
4. ABISHA89 Resort terletak di Jl. Wisma Udayana, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
5. Alila Villa Uluwatu Unit C7 dan C8 Pekatu Kabupaten Badung.
6. Madu dan Kota Denpasar, Jalan Khayam Wuruk dulunya merupakan tempat tinggal. (antara/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAGI… Ini Nama Wanita Asal Surabaya yang Dibunuh Dalam Keadaan Telanjang di Malang