Medan Pers – Kompol Irwan Anwar yang menjadi perbincangan di media sosial X
Hal ini terlihat setelah keputusan seorang siswa SMKN 4 Semarang yang diduga ditembak mati polisi.
BACA JUGA: Siswa SMKN 4 Semarang Katanya Ditembak Polisi, Kompol Irwan Sebut Ada Pertengkaran
Artikel Manajer Polrestabes Semarang mencapai 1,6 ribu tweet. Nomor keduanya ia posting di penelusuran media sosial X Selasa (26/11) pukul 12.31 WIB.
Apalagi, saat Kompol Irwan mengaku korbannya adalah orang yang berselisih dengan komplotan tersebut.
BACA KAMU: Siswa SMKN 4 Semarang Meninggal Katanya Ditembak Polisi
Kompol Irwan mengatakan, para korban merupakan pelaku perburuan Pojok Hitam dan Kusut.
“Korban Komisaris” mengatakan polisi hadir saat kedua penjahat itu berkelahi.
BACA JUGA: Siswa SMKN4 Semarang Korban Polisi Terlibat Perang?
Kompol Irwan menjelaskan, konflik tersebut terjadi tak jauh dari Desa Manyaran, Desa Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.
Saat itu, beberapa polisi berusaha melerai perselisihan antar remaja. Namun, sebagai penerbit, polisi lah yang menyebabkan perselisihan tersebut.
Abiturien dari Sekolah Kepolisian Semarang mengatakan, “Polisi intelijen bisa saja diserang dan dirampok secara serius (penembakan, red.).”
Kata-kata tersebut, berbeda dengan kesaksian yang diberikan di kawasan ini, mengatakan bahwa tidak ada hari Minggu (24/11) di hari Minggu (24/11).
“Tadinya mau piket pagi,” kata salah satu serangga, dan katanya tidak ada konflik (ke senior) yang mau dipanggil.
Ketidaktaatan tersebut juga ditunjukkan oleh Smkn 4 Semarang, Agus Riswantini yang menyebut korban adalah orang yang berbudi luhur.
Selain itu, korban merupakan salah satu prajurit pengangkat barang pusaka daerah (Pasania) yang mengaku diduga pelajar.
Agus Riswantini berkata: