Medan Pers, JAKARTA – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meraih tiga penghargaan sekaligus pada acara Anugerah APBD 2024 yang digelar Direktorat Jenderal Keuangan Daerah (Kemmenagri) Kementerian Dalam Negeri di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (18.12). .
Pada ajang ini Kaltim meraih penghargaan pada kategori kenaikan PAD tertinggi, kategori realisasi pendapatan tertinggi, dan kategori realisasi belanja tertinggi.
BACA JUGA: Keren! 16 Tim Inovasi Pupuk Kaltim Raih Penghargaan TKMPN Terbaik 2024
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Pemda Kaltim meraih prestasi dalam ajang ini.
“Bersyukur. Kami memenangkan 3 penghargaan dalam 3 kategori dari 4 kategori yang bersaing. Pertama, apresiasi realisasi anggaran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian juara kedua adalah hasil daerah yang melebihi target. “Selain itu juara ketiga adalah rasio PAD dan biaya daerah,” kata Akmal Malik.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Open Badminton 2024, Lahirkan Generasi Atlet Bertalenta Indonesia
Menurut Akmal, seluruh penghargaan tersebut diraih berkat kinerja baik Pemda Kaltim. Hebatnya lagi, dari target APBD sebesar Rp 21,22 triliun, Pemprov Kaltim berhasil melampaui target tersebut. Saat ini PAD Kaltim sebesar Rp 21,5 triliun. Artinya pencapaiannya di atas rata-rata.
Yang terpenting, Pemda Kalimantan Timur memahami sepenuhnya kebijakan Presiden Prabowo mengenai pentingnya menyediakan instrumen pajak daerah untuk kesejahteraan masyarakat. “Jadi pendapatan yang kita peroleh tidak bisa mengganggu kesejahteraan masyarakat,” kata Akmal Malik.
BACA JUGA: Menanggapi aksi demo PP-PKT, Pupuk Kaltim menegaskan kepatuhan terhadap aturan yang diberlakukan
Menurut Akmal, Kaltim tidak boleh menaikkan pajak dan retribusi yang dapat membebani masyarakat.
“Kami di Kalimantan Timur merupakan daerah yang pajak bahan bakarnya paling rendah. Jadi ketika semua daerah di Indonesia cenderung menaikkan pajak bahan bakar, justru kita turunkan. Begitu pula dengan Pajak Kendaraan Bermotor (MVCT) yang kita turunkan, kata Akmal.
Akmal menuturkan, dirinya langsung menghubungi Menteri Dalam Negeri (Mendari) Tito Karnavian yang menanyakan alasan Kalbar menurunkan pajak BBM dan PCB.
“Menteri Dalam Negeri menanyakan kenapa ketika daerah lain menaikkan pajak, kenapa Kaltim menurunkan pajak. Saya katakan saat ini keadaan perekonomian masyarakat kita sedang tidak baik. “Jadi kami tidak ingin semakin membebani masyarakat dengan pajak yang tinggi,” kata Akmal.
Berdasarkan pemikiran itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik meminta Kepala Pelayanan Bapenda Ismiyati melakukan terobosan formula perpajakan agar tidak membebani masyarakat. Oleh karena itu, Pemda Kaltim menurunkan tarif dasar pajak.
Di satu sisi Pemda Kaltim melakukan pengurangan pajak, namun di sisi lain Pemda Kaltim kreatif dengan menciptakan jenis pajak baru. Misalnya sampai saat ini kendaraan belum dibayar tol, sehingga diberikan insentif agar mau membayar. Selain itu juga menambah jenis pajak baru seperti pajak alat berat.
“Ini salah satu upaya kami untuk mencoba menutupi kekurangan penerimaan pajak bahan bakar minyak dan pajak tunjangan balik nama kendaraan (BBN). Tapi secara keseluruhan, meski besaran pajak provinsi sudah kita turunkan, alhamdulillah pendapatan PAD justru meningkat. “Nah, ini anomali yang tidak diharapkan pemerintah,” kata Akmal.
Menurut Akmal, pajak tidak boleh dinaikkan untuk meningkatkan PDB. Padahal, pengurangan pajak bisa membuat masyarakat nyaman, sehingga total penerimaan pajak akan lebih tinggi.
“Alhamdulillah, hasil kerja keras dan kreatif kita diapresiasi oleh Mendagri yang memuji langkah berani mengambil kebijakan yang luar biasa. “Alhamdulillah kita bersyukur Kaltim berhasil meraih 3 penghargaan pada APBD Anugerah 2024,” tutupnya. (cuy/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Pupuk Kaltim menghimbau pentingnya menjaga kelestarian ekosistem perairan melalui evolusi