Medan Pers, SOLO – Dalang Ki Warseno “Slenk”, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, meninggal dunia pada Kamis (11/12) pukul 04.30 WIB.
Almarhum meninggal dunia pada usia 59 tahun setelah mendapat perawatan intensif selama tiga hari di RS PKU Muhammadiyah Solo akibat penyakit jantung.
BACA: Menko Airlangga Dengarkan Keluhan Dalang
Kabar duka ini disampaikan kepada awak media melalui keponakan almarhum, Jatmiko.
“Pak Slenk dirawat karena PKU selama tiga hari. Jenazahnya dibawa pulang untuk dimakamkan,” kata Jatmiko di Solo, Kamis pagi.
Baca juga: Lestari Moerdijat Sosialisasikan Empat Pilar MPR Hadirkan Wayang Kulit.
Jenazah akan dimakamkan di Astana Depokan di Klaten Jubiring pada siang hari yang sama.
Ki Warseno dikenal luas sebagai adik dari dalang senior Anom Suroto, dan meninggalkan istri dan dua orang anaknya.
Baca Juga: 3 Berita Artis Terpopuler: Harvey Moise Divonis 12 Tahun Penjara, Dinar Candy Bakal Ditangguhkan
Salah satu anaknya, Amar Pradopo, mengikuti jejaknya dan melanjutkan tradisi keluarga bermain boneka.
Meninggalnya Ki Warseno merupakan kehilangan besar bagi dunia seni dan budaya Jawa, khususnya wayang kulit.
Beberapa minggu sebelum kematiannya, Ki Warseno menghadiri acara “Empat Pilar Sosialisasi” yang diselenggarakan oleh Wakil Presiden MPR RI Lestari Moerdijat di Istana Surakarta di Sasono Sumivo pada 23 November 2024. (antara/Medan Pers)
Pada acara tersebut, Ki Warseno menampilkan lakon Vahyu Chakraningrat yang sarat dengan pesan-pesan kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan.
Dalam pertunjukannya, Ki Warseno berpesan kepada generasi muda untuk tidak melupakan budaya Jawa khususnya weyang kulit. Ia menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari jati diri bangsa.
“Kehormatan dan martabat suatu bangsa adalah budayanya. Mengikuti budaya juga meningkatkan kehormatan nasional.
Meninggalnya Ki Waseno meninggalkan warisan besar dalam dunia seni tradisional Indonesia. Perannya dalam melestarikan dan mengajarkan nilai-nilai budaya yang berharga melalui seni wayang kulit akan selalu dikenang khususnya oleh masyarakat Jawa Tengah. (jlo/Medan Pers)