Medan Pers, JAKARTA – Coinmarketcap mencatat harga Bitcoin (BTC) pada Selasa (27/2) berada di level USD 54.621 atau setara Rp 853,9 juta untuk 1 Bitcoin.
Tirtha Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), menilai harga mata uang kripto saat ini dipengaruhi oleh sentimen global.
BACA JUGA: CEO Indodax: Bitcoin Spot ETF adalah inovasi baru di industri kripto
Menurutnya, beberapa faktor yang saat ini mempengaruhi harga mata uang kripto adalah suku bunga AS dan peraturan AS di industri kripto.
“Misalnya, AS akan menaikkan suku bunga, Bitcoin akan bergerak, dan jika Bitcoin bergerak, maka mata uang kripto lainnya juga akan ikut bergerak. SEC (Securities and Exchange Commission) mendefinisikan ETF dan pengganti Bitcoin. Hal ini juga akan mempengaruhi perkembangan kripto, termasuk harganya.” kata di Jakarta, Selasa.
BACA LEBIH LANJUT: Aplikasi PINTU Menjelaskan Strategi Melibatkan Pasar di Bitcoin Conference Indonesia 2023
Tirta menjelaskan, mata uang kripto bersifat global karena asal dan pergerakannya bersifat global.
Jadi istilahnya harga acuan dengan harga global, tidak ada satu pun pedagang yang menawarkan harga sendiri, jelas Tirta.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan harga cryptocurrency bisa berlipat ganda tahun ini bersamaan dengan Bitcoin.
Bitcoin Halving adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali ketika penambang Bitcoin atau hadiah blok dikurangi setengahnya.
Oscar menjelaskan, Bitcoin Halving merupakan momen yang luar biasa dimana terjadi perubahan pasokan Bitcoin, namun permintaan Bitcoin meningkat, dan harga Bitcoin naik.
“Saya kira Halving biasanya membawa harga dua hingga tiga kali lipat, bahkan lima kali lipat di tahun 2013. Halving tahun ini mungkin bisa mencapai dua atau lebih,” pungkas Oscar (antara/Medan Pers).