Medan Pers, Jakarta – Dewan Ulema Indonesia (MUI) menyambut gagasan program sertifikasi Dawah.
Wakil Presiden Mui Zaimautan Tauleihid Sa’adi mengatakan lebih senang menggunakan program termal untuk memperkuat pesaing untuk berkhotbah, bukan sertifikasi.
BACA: Usasaz Dianansyah Permanen mengundang umat Islam untuk melindungi pemilihan umum tahun 2024 Peace yang aman
Ini karena istilah sertifikat tampaknya format dan seragam.
“Saya tidak dapat membayangkan bahwa program sertifikat propaganda akan diimplementasikan nanti, itu berarti bahwa interpretasi khotbah dapat diajarkan,” kata Zaoanjan (12/25).
Baca Juga: Pronoo Silaturhami dengan ratusan USSAZA, Pemimpin Taklima di Jakarti Barat
Ditambahkan ke Wakil Menteri 2019-2023 dalam edisi Issaz ini, dan Desa Kiai, tanpa konfirmasi otomatis, tidak diizinkan untuk berkhotbah. Meskipun para ilmuwan memiliki kompetensi.
Sementara itu, program sertifikasi pabrik dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan guru agama dalam khotbah, dari aspek materi, prosedur dan pemahaman nasional.
Baca dan: USSAZ Maulana mengundang penggemar untuk bergabung dengan umrah bersama
Presented material can include true religious issues, religious relationships, religious, religious religious, controlling terrorism, terrorism, avoiding terrorism, avoiding terrorism, avoiding terrorism, avoiding terrorism, avoiding terrorism Terrorism, Terrorism Prevent terrorism, Terrorism, Terrorism Prevent terrorism, Terrorism, Terrorism Cegah terorisme, menghindari strategi untuk digital ke gen z dan sebagainya.
“Kemampuan untuk substansi untuk memperkuat bahan lebih mungkin untuk mengembangkan pemahaman dan memperkuat jalan Da’wah,” tambahnya.
Selain itu, program keterampilan penguatan diharapkan bahwa para pengkhotbah dapat mengembangkan nilai -nilai agama yang sederhana, memungkinkan dan dalam hubungannya.
Menurut akhir, program harus sukarela atau sukarela, bukan wajib.
Peserta dapat berupa individu atau utusan dari organisasi Islam, Taklim dan lembaga keagamaan lainnya dalam Islam.
Kemudian bagi mereka yang mengorganisir pelayanan agama atau organisasi dalam Islam, IClan di lembaga -lembaga keagamaan dan perkelahian keagamaan dalam Islam, di depan umum dan pribadi.
Bahwa setelah mengikuti program keterampilan untuk penguatan, maka sertifikat tidak menjadi masalah.
“Jadi, menurut pendapat saya, penekanan tidak ada dalam sertifikat, tetapi untuk memperkuat kapasitas penerjemah yang ia khotbahkan,” tauhid dari’adi. (ESY / Medan Pers)
Baca artikel lain … MUI mendukung media yang cerdas, bijaksana dan berat di internet