Medan Pers, Jakarta-Jusuf Kalla atau JK, wakil presiden Tenti, Indonesia, tidak setuju dengan anggaran wajib atau pengeluaran wajib untuk 20 %dari anggaran negara.
JK mengatakan, sebagaimana dinyatakan dalam undang -undang, pemerintah bisa jatuh ketika anggaran untuk pendidikan kurang dari 20 %.
Baca juga: JK First KBPII Eksekutif bukan hanya seorang politisi.
Dia mengatakan dalam pidatonya di peluncuran buku judul untuk mendukung Konstitusi Kongres di Kongres Kamis (10/10).
“Jika Anda tidak mencapai 20 %, pemerintah dapat pergi, karena konstitusi,” katanya pada hari Kamis.
Baca juga: JK Kenang Hamzah Haz: Dia telah didedikasikan untuk politisi, cendekiawan, dan tokoh Islam yang baik.
Akhirnya, mantan menteri masyarakat dan kesejahteraan mengatakan bahwa sebagaimana dinyatakan dalam peraturan, perkiraan 20 % di sektor pendidikan masih belum cukup.
“Dalam pandangan yang sulit, segala sesuatu dengan aspek pendidikan cenderung sulit, dan 20 %dari entri tidak tepat.”
Baca Juga: Penyerapannya kurang penting untuk anggaran kritikus DPR Bangar.
JK mengatakan anggaran 20 % di sektor pendidikan tidak ada di Indonesia. Negara -negara lain seperti Taiwan dan Brasil melamar hal yang sama.
“Hanya tiga negara dengan jumlah pendidikan konstitusional yang berkelanjutan.”
Dia hanya perlu menerapkan aturan di Indonesia. Termasuk alokasi 20 % di sektor pendidikan.
“Tentu saja, ini adalah cara untuk melakukan sebanyak mungkin,” kata JK. (Ast/Medan Pers)
Baca artikel lain … Anggaran Pendidikan Lokal Meningkatkan Gaji Guru PPPK.