Medan Pers, Jakarta – Peran imigran Indonesia di luar negeri dipertimbangkan dalam rantai ekonomi global. Selain bermain duta budaya, mereka adalah hubungan penting untuk memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional.
Untuk memfasilitasi kebutuhan ini, koper pertama di Indonesia, bisnis perbatasan luar negeri adalah solusi inovatif yang terkait dengan berbagai produk dalam negeri, terutama aktor UMKM.
Baca Juga: Master Bagasi dengan bangga menggunakan produk Indonesia di negara asing
CEO dan master Bagasi Aamir Hamza mengatakan bahwa populasi imigran Indonesia, yang diperkirakan lebih dari 12 juta di luar negeri, memiliki kesempatan untuk menjadi jembatan dalam implementasi kepulauan atau kepulauan dunia. .
Banyak dari mereka melewatkan produk khusus Indonesia, baik tuntutan harian, hadiah atau konsumsi untuk tujuan kerja sama bisnis.
Baca Juga: Master Bagge terus -menerus memenuhi kebutuhan diaspora di lebih dari 100 negara
Namun, Hamza telah menentukan bahwa tantangan utama yang dihadapi diaspora adalah akses terbatas dan biaya transportasi barang yang tinggi dari Indonesia. Masalah ini diselesaikan oleh pemilik bagasi.
“Kami telah menyadari bahwa imigran Indonesia memiliki kemampuan untuk mengembangkan ekonomi nasional. Mudah -mudahan, bahkan jika mereka berada di luar negeri, mereka dapat membeli produk -produk kepulauan. Oleh karena itu jembatan dibangun membangun aplikasi master -ekosistem digital.
Baca Juga: Belanja Indonesia Mudah dari 90 Negara, Pemilik Bagasi telah diunduh 20 ribu kali
The Bagasi Master adalah ekosistem diaspora digital yang membantu menjaga warga negara Indonesia dan dunia yang lebih akrab dan lebih dekat dengan produk unik dari kepulauan hanya dalam satu cengkeraman.
Saat ini, lebih dari 16.000 pengguna aktif yang menggunakan layanan master bagasi untuk membeli atau mengirim barang dari Indonesia.
Selain itu, pemilik bagasi telah memenuhi tuntutan diaspora di lebih dari 100 negara di dunia.
Hamza menekankan bahwa Saked Master memperkenalkan berbagai produk MSM ke Indonesia ke pasar internasional. Ini tentu akan membuka peluang untuk mengakses pasar yang luas untuk bisnis lokal, meningkatkan daya saing dengan kualitas produk dan berdampak langsung pada ekonomi Indonesia.
“Setiap transaksi melalui aplikasi master yang dipecat memberikan kontribusi positif bagi valuta asing negara itu, terutama di sektor ekspor nasional dan dunia.
Hamza mengakui bahwa pemilik bagasi adalah target jendela produk dan memainkan peran aktif dalam mengembangkan ekonomi digital Indonesia dengan imigran Indonesia.
Ini ditunjukkan oleh penerimaan positif dari setiap kunjungan master bagasi ke diare, Kedutaan Besar Indonesia atau PPI di beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat dan Asia.
Penemuan yang dibawa oleh pemilik bagasi sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan mengembangkan ekonomi digital.
Menggunakan teknologi untuk menghubungkan produk -produk Indonesia melalui pasar global, pemilik bagasi mendukung otoritas nasional untuk mempromosikan pertumbuhan sektor MSM dan pertumbuhan ekspor digital.
Di masa depan, master suci berencana untuk memperluas layanannya dengan menambahkan lebih banyak kategori produk dan mengembangkan jaringan pengiriman untuk negara -negara baru.
Ekosistem digital yang dibangun oleh master Saka terus tumbuh, memberdayakan sebagian besar imigran Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kontribusinya di pasar global. (Dil/Medan Pers)