Medan Pers, Berlin – Lebih dari 60 universitas dan institusi pendidikan tinggi di Jerman mengumumkan penarikan diri dari X pada Sabtu (11/) karena platform media sosial tersebut dinilai tidak mendukung keberagaman, kebebasan, dan nilai. Prestasi akademis
Dalam pernyataan bersama, universitas-universitas tersebut mengkritik platform tersebut, yang bernama Twitter sebelum Elon Musk mengambil alih, karena menyebarkan konten populis sayap kanan.
Baca Juga: Media Sosial X Perluas Fitur Login Kunci Akses ke Pengguna Android
Keputusan tersebut memberikan sinyal yang jelas mendukung komunikasi berbasis data dan menentang kekuatan anti-demokrasi, kata pernyataan itu.
Achim Zolke, juru bicara Universitas Heinrich Heine di Düsseldorf, yang memimpin kampanye ini, mengatakan semakin banyak universitas yang bergabung dengan gerakan ini seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Pamerkan Performamu di Akun X, Anise: Kami Kasih Tahu Yang Belum Tahu
Sementara itu, juru bicara Universitas Potsdam Silke Engel menyoroti perubahan terbaru dalam fungsionalitas dan fungsionalitas platform.
Dia mengkritik algoritma X karena menghambat pembagian informasi dan mengendalikan diskusi.
Baca Juga: Media Sosial X Kembangkan Fungsi Pengeditan Pesan di DM
Engel mengkritik kurangnya pengawasan terhadap kebebasan berpendapat, dengan mengatakan hal itu mendorong ujaran kebencian, isolasi dan manipulasi.
Diantara universitas yang sudah pindah
Langkah ini mengikuti dukungan vokal Musk terhadap partai sayap kanan di Jerman (AfD) pada minggu-minggu menjelang pemilihan umum Jerman bulan depan.
Pendiri Tesla Elon Musk, sekutu Presiden AS Donald Trump, mengkritik para pemimpin Jerman karena diduga ikut campur dalam pemilu di negaranya.
Sejak Musk mengadopsi X dan mencabut sebagian besar kendalinya terhadap separatisme dan ujaran kebencian, platform ini mengalami lonjakan pengguna. (semut/dil/Medan Pers)