Jadi Dosen Tamu di UI, Ketua Bawaslu Ungkap Persoalan Penyelesaian Masalah Hukum Pemilu

author
1 minute, 23 seconds Read

Jakarta-Medan Pers, presiden Korps (Bawasal), pemilihan pemilihan, telah mengungkapkan bahwa masih ada banyak masalah dalam proses penerapan keadilan pemilihan.

Salah satunya masih ada perbedaan dalam pemahaman dan pemahaman tentang lembaga -lembaga yang mendistorsi efektivitas penatalayanan keadilan pemilu.

Baca Juga: Anggota Bawasas Pudi mengungkapkan upaya untuk menghilangkan praktik strategi uang di Pilkada 224

“Masih ada pemahaman dan pemahaman dalam lembaga -lembaga yang terlibat dalam memecahkan masalah hukum pemilu, yang mendistorsi efektivitas keadilan pemilu,” kata Bagja, Selasa (Selasa) sebagai dosen pelajaran publik di Universitas Indonesia (Selasa).

Bagja mengatakan bahwa masalah ini telah ditambahkan ke masalah ketersediaan waktu untuk memperkuat penegakan hukum untuk nilai pengawasan.

Baca juga: Bawasal menggambarkan dugaan kecenderungan netralitas kepala desa di pemerintah nasional pemerintah daerah.

Dia menyebutkan waktu sempit yang tersedia dari proses merekrut fase pengawas pemilihan, yang memperkuat kemampuan pemilihan keadilan.

Bahkan, kata Bagaja, tidak semua pengawas pemilihan memiliki latar belakang pendidikan hukum.

Baca: Bawasal: Pendidikan politik penting untuk mencegah orang dari polarisasi

“Untuk alasan ini, lebih banyak penyelenggara pemilihan perlu memiliki pemahaman hukum di masa depan,” kata siswa UI.

Anggaran juga menyatakan bahwa masalah lain yang sedang dalam kesulitan menggunakan semua alat dan peluang yang dimungkinkan untuk membuat ketidakpuasan dengan proses dan hasil pemilu.

Menurut anggaran, itu mempengaruhi proses jangka panjang penegakan hukum, meningkatkan penyelesaian yang tidak efektif dan ketidakpastian hukum.

Dalam hal pengawasan pemilih, anggaran telah dievaluasi bahwa pembatasan akses ke data dan dokumen untuk pengawas pemilihan masih menjadi masalah karena mereka juga muncul dalam pengawasan pemilihan 2024.

“Kami (Bawasal) tidak mencari kesalahan KPU. Faktanya, kami berharap KPU akan bekerja sesuai prosesnya karena itu benar -benar membuat Anda dan fokus melihat orang lain sebagai strategi uang,” kata Bagja. (MRK / Medan Pers) Pernahkah Anda melihat video terbaru datang?

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *