Ini Upaya BNI Mendukung Pemerintah Mencapai Bebas Emisi Pada 2060

author
2 minutes, 10 seconds Read

Medan Pers, Jakarta -PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK atau BNI terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung tujuan pemerintah mencapai emisi nol bersih (NZE) atau emisi gratis pada tahun 2060.

Salah satu langkah spesifik yang diambil BNI adalah membeli 40.000 pinjaman karbon melalui anak perusahaannya BNI Sekuritas.

Baca juga: BNI Menjadi Bank Terbaik dan Menangkan 5 Hadiah BI, Kontribusi Ini

Risiko kredit Sevp BNI Bun Hendra menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi BNI untuk mencapai NZE, yaitu. Dia bekerja pada tahun 2028 dan untuk membiayai portofolio pada tahun 2060.

Kebijakan ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai emisi bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Baca juga: BNI mendorong inklusi keuangan dengan memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024.

“Kredit karbon adalah salah satu strategi untuk mengimplementasikan emisi,” kata Bun dalam acara di Indonesia Carbon Digital (CDC) 2024.

BNI juga menunjukkan komitmennya terhadap pendanaan berkelanjutan.

BACA JUGA: BNI Investor Daily Round Table dalam mendukung pertumbuhan Java East Business East

Pada bulan September 2024, nilai dana BNI Green adalah 70,9 triliun Rs, meningkat 60,6 triliun Rs untuk periode yang sama tahun lalu.

Pendanaan mencakup berbagai sektor hijau seperti energi terbarukan 101,8 triliun Rs, bangunan hijau 4,58 triliun Rs, transportasi lingkungan 3,51 triliun Rs dan manajemen sumber daya alam dan penggunaan lahan 31,97 triliun.

Secara keseluruhan, portofolio pendanaan berkelanjutan BNI telah mencapai RP 187,6 triliun atau 26% dari total pinjaman.

Bun menambahkan: “BNI juga merupakan bank pertama di Indonesia yang merilis obligasi hijau.”

Tidak hanya fokus pada pendanaan sektor besar, BNI juga memungkinkan UMKM untuk menerapkan prinsip -prinsip lingkungan, sosial dan manajemen (ESG) melalui program BNI lingkungan BNI (BUMI).

Sejauh ini, BNI telah mengalokasikan 30,2 mahkota untuk pendanaan ke 133 UMKM.

Proyek lain, Equatorial Coffee Trace (JKK), mendukung 424 petani MSM dengan total dana 54,5 Kroner.

Rencana tersebut bertujuan untuk mempromosikan inklusi keuangan sambil meningkatkan ekosistem ekonomi hijau.

BNI juga secara aktif melatih peserta industri melalui program keberlanjutan BNI ESG dan acara transisi (terbaik).

Program ini dapat membantu debitur dan bisnis meningkatkan kemampuan mereka untuk mencapai transisi ke keberlanjutan.

Menurut BUN, BNI masih memiliki banyak peluang untuk mendukung ekosistem pertukaran karbon, seperti pendanaan proyek yang terdaftar dalam pertukaran karbon, dan pendanaan untuk penyediaan fasilitas tahanan dalam perdagangan karbon.

Dalam situasi yang sama, Wakil Menteri Lingkungan Diaz Hendrontyono mengatakan Indonesia berkolaborasi dengan Jepang melalui Perjanjian Bersama (MRA).

“Indonesia terbuka untuk bekerja dengan berbagai negara untuk menciptakan pasar karbon yang mudah diakses, dapat diandalkan dan mampu meningkatkan kesejahteraan orang,” kata Wamen Diaz.

Wamen Diaz berharap bahwa kerja sama ini akan mempercepat realisasi tujuan NZE Indonesia dan menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim.

Melalui langkah -langkah spesifik seperti membeli pinjaman karbon, pendanaan sektor hijau, dan memungkinkan dana dari ESG USM berbasis, BNI menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam pendanaan berkelanjutan di Indonesia. (MRK/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *