Medan Pers, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlangg Hartarto diundang sebagai pembicara utama pada meja bundar yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington, DC. pada Kamis (21.11).
Menko Airlangga menyampaikan optimismenya terhadap penguatan hubungan dunia usaha Indonesia dan AS.
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Kerjasama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
Menko Irlang juga memaparkan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, prioritas pemerintahan baru, dan strategi pemerintah menuju Indonesia emas 2045.
Airlangga juga menekankan fundamental perekonomian Indonesia tetap utuh di tengah tantangan perekonomian global seperti fragmentasi geoekonomi, lonjakan harga akibat ketegangan geopolitik, dan tingginya suku bunga yang menambah beban utang.
Baca juga: Menko Irlanga Terus Dampingi Presiden Prabo ke Brazil Usai Ikuti KTT APEC
“Perekonomian Indonesia tumbuh signifikan sebesar lima persen pada paruh pertama tahun 2024. Laju pertumbuhan ekonomi didorong oleh inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran sasarannya, serta rasio utang terhadap PDB yang terkendali. Situasi ini memberikan landasan yang kokoh bagi stabilitas perekonomian nasional,” kata Menko Irlanga.
Berbagai perusahaan yang hadir memperhatikan kebijakan Presiden Pravo yang fokus pada sektor pangan, energi baru terbarukan, dan arus industri. Terdapat berbagai peluang kolaborasi dalam peningkatan produktivitas pangan, antara lain pemerintah mencanangkan program food estate, pengembangan lahan sawah untuk industri beras dan gula.
Terdapat juga potensi kerja sama dalam bidang sumber energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, energi panas bumi, penangkapan dan penyimpanan karbon, serta reaktor modular kecil yang dapat membantu Indonesia mencapai tujuan nol emisinya.
Dalam hal percepatan arus industri, pertemuan tersebut mencatat berbagai pencapaian penting pada tahun 2024, antara lain dimulainya pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara dan pabrik pengolahan tembaga single-line terbesar di dunia.
“Pencapaian ini merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di tingkat global dan mendorong transformasi perekonomian yang lebih berkelanjutan,” kata Menko Irlanga.
Beberapa perusahaan besar juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP dan Freeport-McMoRan. Selain presentasi mandiri, berbagai perusahaan yang hadir juga melakukan dialog strategis untuk meningkatkan atau memperluas perluasan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk investasi dan perdagangan.
Wakil Presiden Senior (Kebijakan) US-ABC Mark Miley menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia akan terus tumbuh.
Kami berharap pergantian kekuasaan di kedua negara dapat membawa angin segar, sehingga membuka peluang baru bagi penguatan hubungan bilateral dan perluasan hubungan bisnis di berbagai sektor.
Perusahaan-perusahaan saat ini juga mencatat upaya Indonesia dalam mendorong peningkatan standar perekonomian melalui OECD, sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045”, yang diharapkan dapat mendorong percepatan reformasi isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), dampak Indonesia terhadap dunia. kepemimpinan dan meningkatkan kepercayaan investor.
Indonesia diharapkan dapat mendorong investasi melalui stimulus fiskal yang berkelanjutan sehingga dapat membantu menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi transfer keterampilan dan teknologi baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menanggapi pertanyaan beberapa perusahaan mengenai dampak pemerintahan baru terhadap ekosistem bisnis dan peluang berinvestasi di Indonesia, Menko Irlanga menegaskan pergantian pemerintahan bukanlah sebuah hambatan, justru justru membuka lebih banyak peluang bagi perusahaan. berinvestasi sehingga dapat berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia.
Terkait kesiapan infrastruktur Indonesia menerima investasi asing, Menko Irlanga menegaskan kesiapan Indonesia menerima inbound investment yang antara lain dibuktikan dengan adanya 22 kawasan ekonomi khusus yang memberikan kenyamanan dan insentif bagi investor.
Di akhir pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan terima kasih kepada US-ABC dan seluruh perusahaan yang hadir serta mengajak dunia usaha AS untuk segera mengembangkan investasi di Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian dan Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional (mcr10/Medan Pers).