Medan Pers, Jakarta – Stres yang tinggi dalam hidup dapat menimbulkan stres pada setiap orang
Menurut IDI, gangguan kecemasan merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan rasa khawatir dan takut berlebihan yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Komentari Program Vaksinasi Covid-19, Hebat!
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkus) RI, sekitar 1 dari 10 masyarakat Indonesia menderita penyakit jiwa.
Menurut website IDI Bengkulu, IDI merupakan organisasi profesi yang membawahi dokter di Indonesia.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Kecemasan
Didirikan pada 24 Oktober 1950, IDI berupaya memajukan profesi kedokteran dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
IDI memiliki lebih dari 199.000 anggota dan berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga AD: IDI Gandeng Sirban Obati Sulphuritis
Sekretariat Pengurus Ikatan Dokter Indonesia beralamat di Jl Dr. G.S.S.Y. Ratulangi no. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam penyebab gangguan kecemasan dan pengobatan yang dianjurkan bagi penderitanya.
Apa penyebab gangguan kecemasan? Berbagai faktor terkait dapat menyebabkan kecemasan, yang merupakan kondisi serius yang memerlukan pemantauan dan penanganan yang tepat
Penyebab utama gangguan kecemasan antara lain: 1 Riwayat keluarga atau faktor genetik
Kecemasan berlebihan bisa disebabkan oleh faktor genetik atau riwayat keluarga
Terdapat bukti bahwa gangguan kecemasan dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya. Masalah lingkungan
Faktor besar lainnya adalah lingkungan. Mengalami stres seperti kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang yang dicintai, atau situasi lain yang dapat menyebabkan stres berlebihan. Memiliki riwayat trauma
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, pelecehan fisik atau seksual, atau peristiwa lainnya, dapat menimbulkan kecemasan
Penderitanya menderita stres yang tinggi Faktor modifikasi gaya hidup
Jenis kegiatan, minat dan pemikiran seseorang disebut gaya hidup
Perubahan besar dalam hidup seperti pernikahan, perceraian, dan pengangguran dapat meningkatkan risiko stres dan kecemasan. Ketidakseimbangan kimia di otak
Seseorang mungkin menderita kecemasan karena ketidakseimbangan bahan kimia otak, ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin dan noradrenalin.
Misalnya, kadar serotonin yang rendah sering kali dikaitkan dengan gejala kecemasan dan depresi
Obat apa yang direkomendasikan untuk mengatasi gangguan kecemasan?
Ikatan Dokter Indonesia telah merangkum beberapa obat yang dapat mengatasi kecemasan parah
Ada berbagai obat yang direkomendasikan untuk mengatasi gangguan kecemasan
Beberapa obat berikut ini biasa digunakan dalam pengobatan gangguan kecemasan: 1 Obat Alprazolam
Alprazolam adalah sejenis benzodiazepin yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan serangan panik
Ini meningkatkan risiko kecanduan dengan meningkatkan aktivitas GABA di sistem saraf pusat Lorazepam adalah sebuah obat
Lorazepam, sejenis benzodiazepin, sering digunakan untuk pengobatan jangka pendek.
Obat ini juga akan meningkatkan kerja asam gamma-aminobutyric (GABA), senyawa alami yang bertanggung jawab mengurangi aktivitas sel saraf di otak. Sertraline adalah obat
Sertraline adalah obat terbaru yang diresepkan dokter untuk mengatasi depresi.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan tertentu
Jika Anda mengalami gejala gangguan kecemasan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan pengobatan dan pengobatan yang tepat untuk kebutuhan spesifik Anda.
Baca artikel AD selengkapnya… 12 Gejala Gangguan Kecemasan