Medan Pers, Kota Bima – Sedikit orang yang mengira nyeri dada hanyalah nyeri biasa.
Faktanya, angina atau nyeri dada adalah nyeri dada yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot jantung.
Baca juga: IDI Gunung Mas berikan informasi penyebab dan pengobatan garis wajah
Kondisi ini seringkali disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner.
Menurut Datalink Penelitian Praktik Klinis Inggris (CPRD), diperkirakan 3,05% pria dan 1,79% wanita mengalami angina.
Baca Juga: Simak, IDI Gedong Tataan Berbagi Cara Mengatasi Sindrom Mata Kering Agar Lebih Cepat Sembuh
IDI Kota Bima, dengan website idibima.org, merupakan salah satu cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan profesi dokter, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan mengedukasi masyarakat tentang kesehatan. .
Organisasi ini memberikan pelatihan dan pendidikan serta mewakili kepentingan anggota dan masyarakat.
Baca Juga: IDI Dogiyai: Cegah Penyakit Radang Panggul, Ketahui Risikonya dan Dapatkan Pengobatan yang Tepat
Banyak penelitian telah dilakukan mengenai nyeri dada dan angina serta cara mengobati mereka yang menderita penyakit tersebut.
Apa ciri-ciri utama nyeri dada?
IDI Kuta Bima menjelaskan, angina pektoris merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung.
Berikut ciri-ciri utama angina pektoris, antara lain: 1. Nyeri dada yang menjalar ke bagian tubuh lain.
Nyeri dada, yang seringkali menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan (terutama lengan kiri), leher, punggung, rahang, atau bahu, seringkali merupakan tanda pertama bahwa nyeri tersebut mungkin berhubungan dengan masalah jantung yang mendasarinya. 2. Mual, disertai sesak napas
Beberapa orang melaporkan merasa mual atau pusing saat serangan angina.
Kemudian Anda juga mungkin mengalami nyeri dada akibat sesak napas. Nyeri dada mungkin menyertai masalah pernapasan. Anda mengalami keringat dingin
Nyeri dada yang baru timbul mungkin disertai keringat berlebih atau mulut dingin, menunjukkan kemungkinan kondisi yang lebih serius 4. Pusing dan kehilangan kesadaran
Akhirnya, pasien mungkin kehilangan kesadaran akibat nyeri dada.
Nyeri dada juga bisa disertai rasa lemas atau hilang kesadaran, terutama jika terjadi serangan jantung.
Obat apa yang dianjurkan untuk meredakan gejala nyeri dada?
IDI Kota Bima telah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai angina atau nyeri dada.
Untuk meringankan gejala angina (nyeri dada), beberapa jenis obat yang biasa dianjurkan: 1. Obat Lanpracid
Lanpracid adalah obat yang mengandung lansoprazole yang digunakan untuk mengatasi refluks esofagitis dan sakit maag yang menyebabkan nyeri dada. Kapsul antiprestin
Obat selanjutnya adalah kapsul Antiprestin. Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri dada akibat serangan panik dan mengandung fluoxetine, antidepresan.
Namun, diperlukan resep dokter untuk menggunakan obat tersebut. Tablet Farsorbid
Tablet Forosorbide mengandung isosorbide dinitrate, yang melebarkan pembuluh darah untuk meredakan nyeri dada akibat angina.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan obat-obatan tersebut, terutama karena beberapa di antaranya memerlukan resep dan dosis yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu. (Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Waspadai Penyakit Reumatik, IDI Burma Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat