Medan Pers – Jakarta – Banyak guru PPPK di Grup 2021 dipindahkan ke tingkat sekolah asli. Sungguh aneh bahwa ada perbedaan antara pernyataan PPPK SK dan tugas menerapkan (SPMT).
Ketua Forum Pemerintah untuk Komunikasi Karyawan dan Perjanjian Ketenagakerjaan Kabupaten Banyuwangi (FKPPPK) (FKPPK) Mohamad Sanur mengungkapkan bahwa ia dan rekan -rekannya pindah dari sekolah asli ke daerah lain lebih dari 100 kilometer.
Baca juga: Ide Pegawai Negeri Sipil Sehingga Semua Penghargaan Bisa PPPK Full -Time
“Pada tahun 2021 saya lulus dari PPPK dan secara resmi ditunjuk sebagai guru PPPK di Sman Glenmore Banyuwangi pada tahun 2022,” kata Sanur untuk Medan Pers, Selasa (11/2).
Ketika dia pertama kali ditunjuk untuk PPPK, Sanur menandatangani setahun. Maka tahun kedua akan diperpanjang lagi.
Baca juga: 5 Kebijakan ini dapat menyelamatkan guru yang jujur dari ayah
Dari 1 Januari 2025, hingga perpanjangan ketiga dari batas usia 60 tahun pensiun (BUP), tugas ini masih di Kabupaten Glenmore Sman, Banyuwangi.
Ketika pelepasan SPMT berbeda dari PPPK SK, akan ada hal -hal aneh.
Baca juga: Direktur Pastikan bahwa PNS dan PPPK tidak terpengaruh oleh redudansi
Di SPMT, Sanur ditugaskan ke SMK Niger 8 Petber mulai 1 Januari 2025.
Sanur mengakui bahwa dia terkejut, meskipun sekolah aslinya hanya seorang guru Asn Consulting (BK). Tapi seperti ASN, anggota terus menghadapi kantor pendidikan regional.
Ternyata pada 8 Desember SMK ada lima orang dengan guru BK, jadi ia menambahkan total 6 untuk melayani 1.400 siswa.
“Dibandingkan dengan Glenmore High School, murid -muridnya hanya memiliki satu guru BK yang menyediakan lebih dari 1.000 orang,” katanya.
Karena alasan ini, memon kantor pendidikan menolak Sanur dan meminta kembali ke Banyuwangi.
Setelah tiba di Kantor Pendidikan Banyuwangi, Sanur juga ditolak karena ia harus berpartisipasi dalam SPMT, jadi ia memutuskan untuk bergabung dengan kantor pendidikan provinsi.
Selain itu, Jawa Timur provinsi yang diprovinisikan oleh Sanur Disdika Požier.
Sanur masih bertanya apakah mungkin untuk membuat mutasi tanpa aturan yang jelas. Itu harus dipisahkan dari keluarganya dan anak -anak yang masih kecil.
“Aneh, PPPK SK dapat dikalahkan oleh SPMT. Saya pikir ada ketidakadilan dalam mutasi ini karena alasannya tidak jelas,” katanya.
Oleh karena itu, Sanur meminta Sekretaris Pendidikan Menengah dan Pendidikan Menengah Abdul Mu’ti dan Komite Rumah X untuk mengevaluasi kinerja Kacabdin atau kepala Kementerian Kantor Pendidikan Regional.
Ada kecurigaan bahwa regecy Banyuwangi telah menyalahgunakan kekuatannya dengan melakukan mutasi tanpa persidangan.
“Kami suka mengkritik guru Kakabdin yang ditransmisikan di luar Banyuwangi. Bahkan jika kami melaksanakan tugas kami, kami dapat melakukan tugas kami jika kami masih membutuhkannya,” katanya.
Sanur menambahkan bahwa mutasi yang dilakukan oleh otoritas pendidikan menyebabkan perdebatan di daerah lain. Karena perpindahan ini tidak dimediasi di antara daerah.
Tentu saja, ketika seorang guru PPPK datang ke tugas baru.
Mohamad Sanur menyimpulkan: “Kami adalah korban kebijakan yang tidak didasarkan pada peraturan. Semoga pemerintah pusat dapat mengintervensi masalah ini.” (ESY/Medan Pers)