Halving Bitcoin 2024 Tiba, CEO INDODAX Sebut Kali ini Unik dan Berbeda

author
2 minutes, 5 seconds Read

Medan Pers JAKARTA – Halving Bitcoin dimulai pada Sabtu (20 April). Namun harga Bitcoin pasca halving kali ini dikabarkan turun menjadi Rp 1,03 miliar setelah kemarin sempat bullish dan mencapai Rp 1,1 miliar akibat dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel.

Sebagai exchange cryptocurrency pertama di Indonesia, INDODAX telah mengalami dua kali halving dan ini merupakan halving ketiga yang disusul oleh INDODAX.

BACA JUGA: Berikut langkah Indodax untuk mencegah pencucian uang

“Ini adalah babak keempat dan ketiga saya untuk INDODAX. Dorongan ini merupakan momen bersejarah dan sudah kita tunggu-tunggu. “Halving Bitcoin dikenal sebagai peristiwa yang berlangsung selama empat tahun, namun lebih tepatnya, halving terjadi ketika imbalan para penambang dikurangi setengahnya setelah selesainya 210.000 blok,” kata CEO INDODAX Oscar Darmawan.

Dia juga mengakui bahwa ada sedikit perbedaan antara halving kali ini dengan halving sebelumnya.

BACA JUGA: Berkah Ramadhan, Ruma BUMN SIG di Rembang Dapat Lonjakan Penjualan Keranjang

“Saya sangat penasaran untuk melihat bagaimana perkembangannya dan seberapa besar harga Bitcoin akan naik. Dampak dari halving baru terlihat setelah halving terjadi, yakni setelah pasokan Bitcoin dikurangi separuhnya. “Di masa lalu, harga bitcoin biasanya bisa dua kali lipat atau lebih setelah separuhnya,” kata Oscar.

“Jika melihat secara historis, pasar cryptocurrency akan menunjukkan pertumbuhan positif dalam enam hingga delapan bulan ke depan dan kemudian naik ke level tertinggi baru sepanjang masa. Namun perlu diingat juga bahwa setelah halving, akan ada penyesuaian harga yang harus diwaspadai oleh investor dan trader kripto, tambah Oscar.

BACA JUGA: Pegadaian dan Kementerian Buka Kembali Rekrutmen Relawan di BUMN

Oscar mengatakan, kemungkinan siklus bull market ini akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2025.

“Kalau dihitung berdasarkan halving sebelumnya, halving tahun ini lebih awal sebulan dibandingkan halving tahun 2020 yang terjadi pada bulan Mei, dan dua bulan lebih awal dari halving tahun 2016, yakni Juli 2016. Akhir tahun 2024, tapi mungkin pertengahan atau awal tahun 2024. dan kuartal II tahun 2025,” kata Oscar.

Oscar Darmawan juga melaporkan adanya peningkatan aktivitas transaksi Bitcoin yang signifikan pada hari-hari menjelang halving.

“Sejak 4 April 2024, terjadi peningkatan besar dalam transaksi Bitcoin. Lebih dari 450.000 transaksi dikonfirmasi setiap hari selama 11 hari berturut-turut. “Tren ini diikuti dengan kenaikan biaya transfer yang dimulai 11 hari lalu dan naik dari $2,86 (sekitar Rs 40.860) menjadi $9,09 (sekitar Rs 129.780) hanya dalam tiga hari,” kata Darmavan.

Menurut Oscar, hal ini membuktikan bahwa meski harga Bitcoin terlihat turun setengahnya pada masa halving ini, antusiasme dan minat investor dan trader terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya tetap tinggi.

Sebab, dampak halving tidak hanya terjadi satu hari saja, namun berdampak jangka panjang bahkan setelah halving. Hal ini juga menunjukkan bahwa investor dan trader percaya terhadap potensi aset kripto dalam jangka panjang (chi/Medan Pers).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *