Habiburokhman Ingin Penembak 3 Polisi di Lampung Dihukum Mati

author
1 minute, 41 seconds Read

Medan Pers – Ketua Komite Habiburkhman III mendukung hukuman mati dalam tiga pelaku penembakan polisi sampai ketiganya meninggal ketika mereka direncanakan untuk menyerang pertandingan kumbang.

“Jika itu benar -benar dibuktikan dengan perencanaan, kami sangat mendukung dalam kasus hukuman mati,” kata Habibokhman di Parlemen, Sunni, Jakarta (20/3).

Baca Juga: Pertanyaan Polisi Koalisi Masyarakat Sipil Jambo dengan Proposal

Legislator Gerindra menghargai pekerjaan Kantor Polisi Kanan dengan memberantas tindakan bermain di jalan ayam di daerah itu, jadi terpaksa kehilangan tiga petugas polisi.

“Orang -orang yang bisa cemas jika anak -anak mereka terpapar bermain, mereka adalah teman melalui stasiun Canan -Police, semuanya, untuk memberantas permainan, tiba -tiba melakukan hal yang menjijikkan seperti itu,” katanya.

Baca Juga: Saksi mengatakan polisi menerima metode perumahan CANAN -Deposfereum

Dia mencatat bahwa akta menghancurkan kehidupan tiga petugas polisi bukan hanya tindakan kriminal biasa tetapi tindakan yang tidak adil sehingga para pelaku menerima hukuman berat.

“Permainan, benar, bukan hanya penjahat reguler, tetapi juga tindakan tidak bermoral yang sangat bertentangan dengan nilai -nilai agama Muslim, dapatkah Anda bayangkan selama Ramadhan?” Katanya

Baca Juga: Tagihan TNI Disetujui oleh DPR, Konten ini adalah materi 3, 7, 47 dan 53

“Lalu, bahkan sewenang -wenang, dengan biadab, sangat liar dan menembak, saya pikir itu sangat tepat. Jadi saya pikir sangat tepat untuk dijatuhi hukuman mati,” lanjut Habib.

Sebelumnya Rabu (1/3/19), inspektur polisi daerah Lampong, Helmie Santica, mengungkapkan bahwa seseorang ditunjuk untuk penembakan Kabupaten Kanan, yang ditembak mati sampai tiga petugas polisi terbunuh.

“Ada sejumlah orang yang disaksikan sebagai saksi serta dugaan Z,” kata Capolda pada konferensi pers di markas polisi Lampong.

Sementara itu, komandan militer II/Sriwijaya -Grand Solomon Darris mengatakan dua orang TNI yang dikatakan telah berpartisipasi dalam penembakan tiga petugas polisi, situasi mereka masih disaksikan dan para tersangka tidak disebutkan namanya.

“Keduanya saat ini sedang diselidiki di Kantor Polisi Militer II/3 Lampung (Denpom),” katanya saat konferensi pers di markas polisi Lampong pada hari Rabu. Mereka masih mempertanyakan kasus ini. “

Tiga anggota Kepolisian Nasional, AKP (Anumerta) Lusiyananto, AIPDA (Anumerta) Petrus, Ghalib Brigadir Jenderal (Aumerrta) setelah ditembakkan oleh tersangka sebagai orang TNI saat tampil di Cockfights di Kabupaten Kanan pada Senin (Senin).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *