Medan Pers-semarang-vice Presiden Givabhuming Raka telah menjadi wali dari Badan Nasional Amil Zakat (Basnas) di Semarang, Java Central, Jumat (12/13).
Jibran berbicara tentang peran pangkalan terintegrasi untuk membantu pemerintah menangani bencana nasional.
Baca lebih lanjut: BASNAS memiliki apel produksi bencana, dan dijadwalkan menjadi Inspektur Festival Jibran
Mantan walikota Surakarta juga berharap bahwa di masa depan, manajemen bencana berbasis sosial dapat memperkuat peran tersebut.
“Ini terkait dengan persiapan masyarakat, pembangunan sementara sekolah darurat untuk para korban yang menghancurkan, beasiswa anak -anak yang menghancurkan dan penciptaan kebutuhan sekolah, menciptakan titik ekonomi baru dalam perpindahan, dan mendistribusikan produksi produksi bencana,”
Baca ini juga: Wakil Presiden Jibran berbicara tentang pentingnya memperhatikan hak -hak disabilitas
Dalam hal Gibran, Basnus memainkan peran kunci dalam status tanggap darurat, pemulihan pasca-dekaster, dan upaya untuk mengurangi risiko bencana, desa bencana dan program sosial subur Bangitt.
Dia juga meminta BASNA untuk mempertahankan transparansi, akuntabilitas dan kinerja distribusi Zakat, IFA dan PLL yang digunakan untuk administrasi bencana untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Baca lebih lanjut: Wakil Presiden Sarah Turtte, yang dipanggil oleh polisi kriminal
“Kami akan terus bekerja sama untuk melakukan tugas -tugas kemanusiaan untuk mengurangi beban masyarakat dalam upaya manajemen bencana di Indonesia,” katanya.
Presiden RI Basnas Noor Akmad mengatakan bencana itu adalah bagian dari keinginan masyarakat. Dari sana, respons bencana BASNAS (BDP) dan Basnaus Healthy House (RSP) dirasakan.
“Komunitas ingin para sukarelawan ini menjadi basnas, untuk mengumpulkan dan menciptakan. PDP adalah koordinasi, hubungan antara komunitas agama, orang yang senang bertanya,” kata Nur.
“Demikian juga, akan ada pertemuan koordinasi PDP nasional dan RSP. Rumah RSP tanpa kasir, tanpa membayar apa pun, karena semuanya didedikasikan untuk masyarakat karena semuanya berasal dari Mukayat, jadi tidak perlu membayar.”
Produk BTB dan pertemuan koordinasi bertujuan untuk meningkatkan pengembangan pasokan Zakat untuk manajemen bencana di Indonesia dan peran lulus di Indonesia di seluruh Indonesia di Indonesia dalam manajemen bencana negara tersebut.
Lima ribu produsen bencana BASNA menghadiri acara tersebut: Basnus, Relawan Respon Bencana BMI, Perwakilan LOS, staf medis dan BASNA non-kesehatan; OPD dari Provinsi Tengah Jawa dan Kota Semarang. (Mcr5 / Medan Pers) Jangan lewatkan opsi video editorial ini: