Medan Pers, Bandung – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Asta Protas mempromosikan penggunaan ekologi dalam manajemen sumber daya alam.
Salah satu rencana yang sesuai adalah mengubah institusi menjadi berkah, yang mendidik masyarakat untuk mengelola minyak dapur yang digunakan dalam hal manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan.
Baca juga: Chandra Asri Group memperluas implementasi ekonomi sirkular melalui pengumpulan cookie
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Waryono Kementerian Agama Abdul Ghafur, menekankan bahwa gerakan itu sejalan dengan prinsip lingkungan, yaitu untuk melindungi lingkungan sebagai bagian dari ibadah.
“Gerakan ini bukan hanya pengelolaan limbah, tetapi juga merupakan bentuk pemahaman kolektif bahwa melindungi lingkungan adalah peran agama,” kata Waryono dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (27/03).
Baca juga: Nilai Pakar IPB untuk Pengembangan Minyak BioavTurrr, Perangkat Lunak Persy yang Luar Biasa
CEO WAQF House, Rendi Septiyan Nugraha, mengungkapkan bahwa selama semua Ramadhan 1446 jam, program tersebut telah mengumpulkan 4.569,48 liter minyak goreng yang digunakan oleh 62 peserta.
Minyak memiliki nilai ekonomi RP33.001.324, yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat melalui manfaat sosial.
Baca juga: Pertamine Patra Niaga Lanjutkan Program Konversi Minyak Kompor dapat dimotivasi untuk keseimbangan dan tips
Selain manfaat ekonomi, minyak dapur yang digunakan telah ditangani hingga 4.386,7 liter biofuel kedua, yang membantu mengurangi produksi karbon dioksida menjadi 5.102,6 kg.
Program ini tidak hanya membantu kesejahteraan sosial, tetapi juga memainkan peran dalam mengurangi perubahan iklim.
Waryono menambahkan bahwa Kementerian Agama akan terus mendorong program semacam itu untuk menjangkau lebih banyak orang.
“Kami berharap program ini mendorong daerah lain untuk menggunakan gagasan lingkungan dalam kehidupan sehari -hari, menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial dan nilai -nilai agama,” katanya. (JLO/Medan Pers)