Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan

author
3 minutes, 22 seconds Read

Medan Pers, Jakarta – Penelitian ekonomi di bidang lingkungan Universitas Indonesia dimulai pada hari Rabu (11.01.2024) sebuah seminar internasional yang berjudul “Navigasi di Antroposen: Memperkuat Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan”.

Acara ini diadakan di lantai 3 Gedung Salemba Iamba dan juga ditransmisikan kebun binatang.

Baca juga: Buat lingkungan kerja yang menyenangkan, Srikandi Ash adalah seminar tentang kesehatan mental

University of Indonesia, gugus studi ekonomi lingkungan Ketua Kosuke Mizuno, serta seorang dosen di University of Indonesia (SIL UI), mengatakan seminar ini berfokus pada forum untuk diskusi antara akademisi, pelaku gerakan kerja sama, pemerintah dan masyarakat yang berhasil menumbuhkan kesempatan publik.

Seminar ini telah berhasil menarik 94 peserta, online dan di tempat, yang terdiri dari akademisi, ahli dan pembuat kebijakan untuk membahas peran strategis tim dalam pengembangan berkelanjutan era Anthropocene.

Baca juga: Merekam Perusahaan Sosial AU Online Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Diskusi ini berfokus pada bagaimana mengintegrasikan konsep ekonomi peredaran darah dan sosio -residensi ke dalam strategi kerja sama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Acara dimulai dengan Sil UI Dr. Wakil Direktur Dona Abdul Chalid, S.E., M.M.

BACA JUGA: UNTAR 84 Wisuda, Rektor Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Selain itu, moderator seminar, Kirsty Imelda Majesty, menjelaskan agenda utama dan topik yang akan dibahas dalam kelompok studi ekonomi lingkungan.

Prof. Koyu Furusawa menjelaskan perubahan dalam antropologi manusia selama berabad -abad, yang memiliki dampak besar pada kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan.

Dia menekankan bagaimana orang pindah dari kehidupan berdasarkan individualisme dan ketergantungan teknologi.

Menurutnya, perubahan ini menyebabkan masalah besar membuat tim mutakhir. Dia menekankan, bagaimanapun, bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk menawarkan solusi ekonomi inovatif berdasarkan solidaritas sosial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

Pada pertemuan berikutnya dari Fachruddin Tukuboy, kepala utang Maluk utara, yang mempresentasikan perbaikan limbah dari kulit oranye untuk mencuci sabun tangan di SMPN 7 terna di palu utara.

Proyek ini mengubah pemborosan kulit jeruk, yang biasanya dianggap sia -sia sumber -sumber berharga dalam bentuk sabun manual.

Inisiatif ini bukan hanya solusi pengelolaan limbah, tetapi juga mendukung pemahaman tentang lingkungan dan praktik bisnis antara siswa dan masyarakat umum.

Menggunakan proyek ini, sekolah tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga membangun budaya perawatan lingkungan di masyarakat setempat. Di masa depan, proyek ekonomi serupa diharapkan untuk mengembangkan komunitas yang lebih luas.

Konsep kerja sama universal

Pada pertemuan Dr. berikutnya Nao Tanaka kemudian menjelaskan konsep tim universal sebagai model inklusif dan demokratis dengan dimensi baru.

Dia menjelaskan bagaimana tim ini memungkinkan manfaat moneter dan tak terbatas dari para anggotanya, menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif.

Selain itu, koperasi universal dapat menarik investasi dengan membuka peluang bagi investor untuk terlibat dalam bisnis inovatif, yang ekologis dan fokus secara sosial untuk berorientasi.

Kata Tanaka juga berbagi pengalaman menciptakan tim untuk layanan setengah tahun beberapa tahun pada Juli 2023, yang berfokus pada pengelolaan limbah cair dan berat untuk mempromosikan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Tim ini adalah contoh spesifik tentang bagaimana kerja sama antara pemangku kepentingan dapat menciptakan solusi ekonomi dan yang bermanfaat secara ekologis.

Diskusi ini juga termasuk direktur orang tua Suroto, tim bisnis Rakyat Indonesia (InkR), yang berbagi pengalamannya dengan peluang masyarakat melalui koperasi.

Dia menekankan pentingnya membangun jaringan dan kerja sama untuk memperkuat peran tim dalam mendukung ekonomi lokal. Seminar ini memiliki berbagai inovasi yang menunjukkan bagaimana tim dapat menjadi alat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Pada pertemuan Elmutia Intan berikutnya, direktur eksekutif Farm Nusantara dan Rendang Ciher, ia mempresentasikan kemungkinan komunitas petani di Kiher di Tasikmalaya.

Penggunaan Qurban Lentera Farm, yang mengintegrasikan prosedur ramah lingkungan dengan meningkatkan sumur perusahaan.

Dari tiga praktisi, para peserta belajar banyak tentang bagaimana mengintegrasikan konsep dampak ekonomi dan sosial melingkar ke dalam strategi kerja sama atau petani dalam kelompok dan masyarakat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Panel diskusi mengenai semua pembicara telah memberikan berbagai rekomendasi strategis. Rekomendasi ini termasuk digitalisasi tim, integrasi teknologi ramah lingkungan dan memperkuat kerja sama internasional.

Para peserta sepakat bahwa koperasi memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusi sosial dan solidaritas di antara tantangan Antroposen.

Akhirnya, Prof. Kosuke Mizuno mengatakan tim bisa menjadi pilar utama untuk mendukung pembangunan yang lebih adil dan lebih berkelanjutan.

Dia juga menekankan pentingnya kerja sama untuk memastikan bahwa koperasi beradaptasi dengan perubahan waktu tanpa kehilangan nilai solidaritas sosial.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *