Medan Pers, JAKARTA – Sekitar 20 negara dan organisasi internasional akan mempelajari reformasi pendidikan di Indonesia karena dinilai berhasil melampaui penerapan keterampilan selama pandemi Covid-19.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) hari ini mengumumkan pelaksanaan studi kunjungan Gateways in Indonesia (GSVI) pada 1-3 Oktober 2024 ke Bali.
BACA JUGA: UMB perkuat transformasi pendidikan berkelanjutan melalui implementasi Merdeka Belajar
Konferensi internasional bertajuk “Lebih dari sekedar intervensi teknologi: Menavigasi transformasi pendidikan Indonesia” diselenggarakan dengan partisipasi delegasi lebih dari 20 negara dan organisasi internasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Iwan Syahril mengatakan, ini merupakan kesempatan bagi Indonesia dan negara peserta untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan capaian, tantangan, dan kekuatan reformasi pendidikan yang ada. telah dilakukan, khususnya. di bawah naungan Merdeka Belajar.
BACA JUGA: Transformasi Pendidikan, Sekolah Pelita Harapan Perbaiki Program SMP
“Mengandalkan UNESCO dan UNICEF Indonesia sebagai tamu merupakan suatu hal yang menggembirakan bagi kami karena menunjukkan bahwa reformasi pendidikan yang dilakukan sudah bergerak ke arah yang benar,” kata Dirjen Iwan dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. , Rabu. 11/9).
Ia berharap kompleksitas dan skala reformasi pendidikan di Indonesia dapat memberikan pembelajaran dan menstimulasi ide-ide berbeda dalam penggunaan GSVI nantinya untuk memperkuat upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berpusat pada siswa.
BACA LEBIH LANJUT: PINTU mendukung pendidikan kriptografi dan transformasi digital untuk UKM
Iwan menambahkan Gateways merupakan proyek global yang dilaksanakan oleh UNESCO dan UNICEF bagi negara-negara untuk membangun dan mengembangkan platform pendidikan digital publik.
Kolaborasi lintas batas ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh pelajar, akademisi, dan keluarga memiliki akses terhadap platform dan konten pembelajaran digital.
Gateways Study Visiting Indonesia merupakan pertemuan kedua negara-negara Gateways yang berpartisipasi setelah sebelumnya diadakan di Mesir pada bulan Mei.
Ketua Harian KNIU Itje Chodidjah mengaku yakin pendidikan mengubah dunia. Sebagai penghubung antara pengetahuan dan tindakan terkait program reformasi pendidikan di Indonesia, Komisi Nasional UNESCO (KNIU) memastikan bahwa pengembangan dan perbaikan sejalan dengan harapan UNESCO.
“Peran kita di tingkat internasional kembali ditunjukkan dengan terpilihnya Indonesia menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027 mewakili kawasan Asia-Pasifik,” kata Itje Chodidjah.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yudhistira Nugraha mengatakan Indonesia telah mengubah ekosistem pendidikan dalam lima tahun terakhir.
Platform digital yang telah dikembangkan secara penuh antara lain Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, akun Belajar.id, ARKAS dan SIPLAH.
“Jumlah guru yang berkesempatan mendapatkan pelatihan berkualitas melalui program Merdeka Mengajar meningkat 7 kali lipat dibandingkan tahun 2019,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, lebih dari 95% sekolah berencana menggunakan platform Rapor Pendidikan berdasarkan data tersebut. Artinya, tersedianya solusi informasi ini membantu para pelaku pendidikan, seperti guru, kepala sekolah, dan kepala dinas, untuk lebih fokus pada pengembangan pendidikan yang berpusat pada siswa.
Kami berharap perkembangan kuantitatif dan kualitatif yang telah terjadi dapat terus berlanjut guna meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Ia menambahkan, GSVI nantinya akan menjadi tuan rumah berbagai acara, termasuk departemen pemerintah, kedalaman metode pendidikan dan teknologi baru Indonesia, pertemuan dan diskusi.
Terdapat juga berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para delegasi tentang tantangan, keberhasilan dan keberlanjutan implementasi reformasi pendidikan di Indonesia. Juga pertunjukan seni oleh pelajar dan seniman budaya untuk menunjukkan keberagaman Indonesia.
“Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga karena UNESCO dan UNICEF meminta kita menyelenggarakan Gateways Study Tour karena merupakan salah satu dari berbagai cara pengakuan internasional bahwa reformasi pendidikan kita sudah berada pada jalur yang benar,” ujar Dirjen Ivan. .
“Jadi penting upaya peningkatan pendidikan terus dilakukan dengan semangat persatuan bangsa Indonesia,” lanjutnya. (sekarang/Medan Pers)