Medan Pers, Jakarta -Custom di Jawa Tengah (Mid -Java) dan Yogyakarta Special Region (DIY) bekerja sama dengan administrasi lokal di bidang -bidang barang habis pakai seperti penduduk setempat, rokok ritel, area konsumen. Di pasaran untuk pedagang dan manajer.
Kegiatan tersebut diamati menggunakan dana untuk berbagi pajak tembakau (DBH CHT), yang diperoleh oleh daerah konsumen dan/atau tembakau tertentu.
Baca lebih lanjut: Otoritas Regional Bea Cukai Jakarta mengeluarkan 2 izin untuk area terikat untuk satu hari
“Sosialisasi ini melaksanakan penggunaan DBH CHT dalam upaya untuk menegakkan hukum dan izin bea cukai sebagai salah satu legislator untuk menekan operasi rokok ilegal di jawa pusat dan daerah DIY,” katanya kepada kepemimpinan dengan penasihat publik dan bea cukai dan bea cukai . Akan menjadi praseiyo.
Dia menemukan bahwa DBH CHT berasal dari anggaran negara (APBN), yang dikhususkan untuk area konsumen dan/atau tembakau.
Baca lebih lanjut: Magesselg Crafts Berkelanjutan Ekspor Maglang Ekspor
DBH CHT lebih disukai untuk membiayai tiga disiplin ilmu, yaitu komunitas sumur -sektoral badan koersif dan perawatan kesehatan.
Di bidang penegakan hukum, lebih lanjut dibagi menjadi tiga program, yaitu program pengembangan industri, program sosialisasi di bidang bea cukai dan program likuidasi barang -barang konsumen ilegal.
Baca lebih lanjut: Dukungan Bea Cukai untuk Peningkatan Industri Minyak Palm
Di bidang penegakan hukum ini, pemerintah daerah, yang menerima DBH CHT, dapat bekerja sama dengan bea cukai sebagai lembaga di bidang pajak bea cukai dan cukai.
Selama implementasi Program Pengembangan Industri, Layanan Bea Cukai dan Konsumen Yogyakarty bersama dengan industri untuk Kantor DIY dan komersial memberikan instruksi teknis untuk petani tembakau pada hari Kamis (11/21) dan Jumat (11/22).
Gaun bea cukai dan cukai Yogyakarta menjelaskan bahan teknis di bidang bea cukai, seperti operator bisnis untuk memiliki bisnis pengusaha (NPPBKC) dari Nomor Modal (NPPBKC).
Selama implementasi program sosialisasi, tugas dan barang habis pakai Yogyakarta, bersama dengan unit polisi provinsi provinsi (Satpol PP), berada di pertunjukan seni Ketoprak, di Yogyakarta Ngasem (11/11/19/19 ).
Sebelumnya, kebiasaan dan barang habis pakai Yogyakarta juga melakukan sosialisasi tradisional, yaitu bertemu dengan orang -orang di pantai selatan Yogyakarta, tepatnya di Pantai Drini, Senin (11/11), Selasa, Pantai Wediombo (12/11). , dan ketika Kamis (11/14) Awon Playen.
Sementara itu, para pemimpin pasar berpartisipasi dalam pemimpin pasar dalam pemimpin pasar.
Bea Cukai dan Bea Cukai Semarang Purwokerto di bidang pengawasan melakukan sosialisasi. Otoritas Bea Cukai Semaruu Sinergize Tim Kendal Kabupaten dan Otoritas Bisnis UKM untuk mengajar pengecer di sekitar Kabupaten Kendal pada hari Rabu (6 September).
Sementara kebiasaan Purwokerto bekerja sama dengan industri Kabupaten Banyumas dan kantor bisnis, sosialisasi, “permata rokok ilegal” yang difokuskan pada hari Kamis (11/28).
Dia berharap bahwa melalui kegiatan ini masyarakat akan semakin memahami ketentuan barang habis pakai, seperti pentingnya proses konsumen, karakteristik dan karakteristik rokok ilegal, identifikasi konsumsi dan efek negatif dari rokok ilegal.
“Komunitas dapat membantu menekan sirkulasi rokok ilegal berarti keberadaan rokok ilegal di sekitar mereka ke pejabat bea cukai setempat, menghubungi Bravo Customs Center, 1500225, atau menghubungi saluran informasi Linkr.ee/bravobeacuka.
Baca artikel lain … Ini adalah upaya bea cukai dan konsumen untuk memastikan pembersihan bea cukai yang optimal