Medan Pers menyelenggarakan audiens dengan ekonomi kreatif/ekonomi kreatif (Kenkraf/UPRAF) di Republik Indonesia pada 1/15 Rabu dari acara Jakarta – Indonesia.
Eksekutif backstagers Indonesia diambil langsung oleh Teuku Riefky Harya/Kabrafref/Kabrafref sebagai Kenkrafraf, Kenkrafraf, asisten pengembangan strategis Ceceprafref Rukendi di Kenkraf Agustini Rayu.
Baca juga: Pertamina Eco Runfest 2024: Aktivitas Netral Karbon untuk Kampanye Kehidupan Berkelanjutan
Di Backstag’s Indonesia, ia menyampaikan berbagai masalah dengan pengelolaan asosiasi internasional dan aliansi dalam acara industri.
Dalam kasus beberapa kondisi, partisipasi asosiasi di Indonesia adalah untuk menerapkan standar global dalam implementasi acara dan untuk melakukan penelitian tentang pengembangan industri dan perencanaan pendidikan berkelanjutan kepada anggota untuk diikuti oleh Komite Internasional.
Baca juga: Teuku Wisnu Malang Fashion Show Strudel ingin menjadi aktivitas tahunan
“Sementara perubahan dalam nomenklatur kementerian, langkah ini tidak dapat dilakukan sendiri jika kita tidak menerima dukungan dari pemerintah. Dalam hal ini, Departemen Backstag di Indonesia, Co -Operations akan mendukung pengaruh kita dengan Asta Cita untuk mempersiapkan generasi keterampilan dan kebutuhan informasi berikutnya di lapangan.
Tidak hanya itu, tetapi juga backstagers Indonesia, anggota kurangnya rasa terima kasih atas seni budaya, pekerja informal dan peristiwa dalam kegiatan di wilayah tersebut juga menyampaikan tujuan kreativitas. Menyalin dan menyalin kurangnya kreativitas, hanya suara, tenda, dll.
Baca juga: Gloria Nababan Wakili Indonesia di Asianista International Event
“Sayangnya, tenaga kerja tidak menganggarkan sama sekali, keberhasilan acara dari konsep hingga implementasi komunikasi, dan peran banyak pekerja dan orang kreatif.
Teuku Riefeky mengatakan bahwa massa ini diharapkan memiliki tempat diskusi dengan para pemangku kepentingan tentang pengembangan keberlanjutan dan pengembangan potensi ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kementerian DPR dan Kementerian Dalam Negeri telah memasuki keputusan bersama (SKB) untuk menciptakan kantor ekonomi kreatif di daerah tersebut. Dengan demikian, ambisi yang ditransfer dapat diikuti oleh kehadiran nomacler baru di daerah tersebut.
Selain itu, penting untuk memprioritaskan prioritas Indonesia untuk memperkuat sumber daya manusia dan untuk mengatur acara standar global untuk mendukung industri penelitian di Indonesia.
“Indonesia memiliki dampak positif pada ekonomi kreatif ekonomi kreatif, jika kita dapat membantu, Federasi Acara Internasional dan kebutuhan Indonesia, termasuk integritas proposal, karena kami akan membantu, karena kami percaya bahwa lebih banyak pemain industri kreatif yang diakui secara internasional akan menjadi diploma kreatif.” (Di/Medan Pers)