Medan Pers, JAKARTA – Tokocrypto, pedagang aset kripto #1.1 di Indonesia, dengan bangga mengumumkan partisipasinya sebagai salah satu sponsor utama Coinfest Asia 2024.
Dalam semangat kolaborasi dan pendidikan, Tokocrypto menyelenggarakan acara sampingan bertajuk Tokocrypto x Binance Beach House: Melepaskan Masa Depan Web3 dan Kripto: Memanfaatkan Kekuatan Bersama untuk Pertumbuhan.
BACA JUGA: OJK izinkan influencer promosikan mata uang kripto, CEO Indodax menyambut positif
Acara ini akan diadakan pada tanggal 23 Agustus 2024 di Tabanan, Bali sebagai bagian dari Coinfest Asia edisi ketiga. Berlangsung pada 22-23 Agustus 2024, Coinfest Asia kembali mempercepat adopsi dan inovasi Web3 di kawasan Asia.
Bertema “Di Mana Inovasi Bertemu Adopsi”, acara ini diperkirakan akan menarik lebih dari 6.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 150 tokoh terkemuka dari ekosistem Web3.
BACA JUGA: OJK rencanakan penyesuaian pajak cryptocurrency pada tahun 2025, begini tanggapan CEO Indodax
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal mengatakan Tokocrypto bangga menjadi salah satu sponsor Coinfest Asia 2024.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini karena Coinfest Asia bukan hanya sebuah acara tetapi juga sebuah gerakan yang mendukung pertumbuhan dan adopsi Web3 di kawasan Asia. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Tokocrypto berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata untuk masa depan. .” dari industri ini.”
BACA JUGA: PINTU Menjadi Trader Cryptocurrency Pertama di Indonesia yang Mendapatkan Lisensi Penuh
Sejalan dengan semangat tersebut, Tokocrypto mengadakan side event resmi (IN) bertajuk “Tokocrypto x Binance Beach House: Unleashing the Future of Web3 and Crypto: Leveraging Together for Growth.” Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pertumbuhan Web3 dan cryptocurrency melalui kolaborasi dengan berbagai bagian industri.
Iqbal menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih dengan cermat untuk menggambarkan komitmen Tokocrypto dalam membangun ekosistem web3 yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurutnya, tema ini mencerminkan keyakinan kami bahwa masa depan Web3 akan tercapai melalui kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi blockchain, semangat inovasi dan dukungan komunitas, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.
Side event Tokocrypto x Binance Beach House akan menjadi forum bagi para pelaku industri kripto, pengembang, investor dan peminat untuk bertukar ide, berjejaring dan mendapatkan wawasan terkini mengenai perkembangan terkini di dunia Web3.
Peserta akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan komunitas Tokocrypto dan berinteraksi dengan berbagai profesional dari industri blockchain dan kripto global dan Indonesia. Beberapa tokoh yang akan menghadiri acara tersebut antara lain: Vishal Sacheendran, (Kepala Regional Binance). Yudhono Rawis (CEO Tokocrypto); Wan Iqbal (CMO Tokocrypto); Tirta Karma Senjaya (Direktur Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti); Kantor Jasa Keuangan (OJK); Walter Lee (Kepala Pengembangan Bisnis dan Game Web3 untuk Inovasi Rantai BNB); Altona Widjaja (Kepala Pembayaran dan Solusi Digital di OCBC Indonesia); Stephen McAllister (Kepala Akademi Binance); Onny Widjanarko (Komisaris BTPN – SMBC Group); Chung Ying Lai (Direktur Lab D3); Javier Tan (Salah Satu Pendiri dan CEO Creo Engine); John Patrick Mullin (CEO dan salah satu pendiri Mantra); Natasha A. Hartoro (Salah Satu Pendiri/COO Durianpay); Frank Alexander Hutapea (Kritikus Hukum Bisnis dan Teknologi) dan Yanuar (Pengembang Utama FactorDAO).
Kehadiran tokoh-tokoh ternama ini tidak hanya akan memperkaya diskusi mengenai masa depan Web3 dan mata uang kripto, namun juga membuka peluang kolaborasi yang dapat mendukung inovasi baru di industri. Dukungan berbagai pihak antara lain Creo Engine, Mantra, System 9, Durianpay, BNB Chain dan Binance Academy semakin menyoroti pentingnya sinergi dalam memperkuat ekosistem Web3 di Asia.
Dengan semangat kolaboratif dan visi ke depan, Tokocrypto berharap side event ini menjadi langkah percepatan adopsi Web3 dan kripto di Indonesia dan kawasan Asia. Salah satu tujuan utama acara ini adalah untuk memajukan adopsi Web3 secara luas dengan mendorong kolaborasi, dimulai dari Indonesia, yang memperoleh lebih dari 400,000 pengguna cryptocurrency baru setiap bulannya.
Negara-negara Asia seperti India, Vietnam, Filipina, dan Indonesia termasuk di antara 10 besar pengadopsi aset kripto. Menurut laporan Chainalysis, pertumbuhan adopsi cryptocurrency di Asia tercermin dalam peningkatan volume transaksi, daya beli, dan ukuran populasi.
Di sisi lain, meski tidak masuk dalam 20 besar, Indonesia patut dianggap sebagai negara yang ramah terhadap cryptocurrency. Menurut Kominfo, terdapat 1.629 perusahaan atau startup yang terdaftar dalam sistem Online Single Submission (OSS) dengan kategori “Kegiatan Pengembangan Teknologi Blockchain.
“Ibarat ombak di pantai Bali yang terus bergerak, kami berharap inisiatif ini dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi industri kripto dan teknologi di masa depan. Bersama-sama kita menyongsong masa depan yang lebih cerah penuh inovasi, demikian kesimpulan Iqbal.” (ray/Medan Pers)