Medan Pers, JAKARTA – PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) meluncurkan dua inovasi terapi kanker, ETAPIDI (tislelizumab) dan BRUKINSA (zanubutinib), yang akan tersedia di Indonesia mulai Januari 2025.
Melalui kolaborasi dengan perusahaan bioteknologi global BeiGene, terapi ini ditawarkan dengan harga hingga 70 persen lebih murah dibandingkan terapi sejenis di pasaran.
BACA JUGA: Etana dan PrimaQu berkolaborasi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi anak di Indonesia
Kami berharap terapi ini dapat memberikan solusi bagi pasien kanker di Indonesia yang menghadapi mahalnya biaya pengobatan.
Nathan Tirtana, presiden Etana, menjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pengobatan berkualitas bagi pasien lokal tanpa mencari pengobatan di luar negeri.
BACA JUGA: Kunjungi Pabrik Vaksin mRNA, BPOM Apresiasi Pengembangan Etana
“Dengan memproduksi secara lokal melalui transfer teknologi, kami dapat memberikan pengobatan yang efektif dengan harga terjangkau,” kata Nathan dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Nathan mengatakan alat terapi ini telah terbukti secara klinis meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bebas perkembangan pasien kanker paru-paru dan kerongkongan hingga lebih dari 70 persen.
BACA JUGA: Kedua obat terapi kanker ini mendapat izin pemasaran dari BPOM dan dinilai terjangkau
“Kami sangat yakin terapi ini akan menjadi solusi signifikan bagi banyak pasien di Indonesia,” tambahnya.
Langkah tersebut mendapat dukungan penuh dari Food and Drug Administration (FDA). Kepala BPOM Taruna Ikrar menyoroti komitmen pemerintah dalam mendukung inovasi di bidang kesehatan.
“Kami akan mempercepat proses persetujuan obat-obatan inovatif ini untuk memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap pengobatan yang aman dan berkualitas,” ujarnya.
Dengan berkolaborasi bersama BeiGene, Etana tidak hanya memperkenalkan terapi global, namun juga memperkuat sektor kesehatan nasional.
Dengan memulai produksi lokal, Etana berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong kemandirian sektor farmasi Indonesia.
Terapi ini menjadi harapan baru bagi pasien kanker untuk mendapatkan pengobatan yang efektif, terjangkau, dan mudah diakses di Tanah Air. (jlo/Medan Pers)