Medan Pers, BRUSSELS – Beberapa negara melarang penggunaan ponsel di sekolah saat tahun ajaran baru dimulai di seluruh Eropa.
Pembatasan penggunaan ponsel di lembaga pendidikan merupakan tren di benua ini yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengurangi gangguan siswa.
BACA JUGA: Dukung pendidikan siber, PalmCo distribusikan 28 komputer ke sekolah-sekolah di pelosok Riau
Di Hongaria, pelarangan telepon seluler di sekolah memicu protes dari para guru, orang tua, dan siswa yang mengkritik tindakan tersebut sebagai tindakan yang “ketinggalan zaman”.
Namun, beberapa negara Eropa telah memutuskan untuk melarang penggunaan ponsel pintar di sekolah untuk mengurangi perundungan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
BACA JUGA: Transformasi Sekolah Bahasa Polisi mendapat acungan jempol dari para akademisi dan pejabat kepolisian terkemuka
Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa sekolah menggunakan laptop di dalam kelas yang terhubung dengan dunia digital.
Di Belanda, pemerintah daerah telah memperluas larangan penggunaan ponsel pintar di sekolah mulai dari tingkat menengah hingga dasar.
BACA JUGA: Pelindo Mengajar 2024 dukung digitalisasi pendidikan di 64 sekolah
Larangan tersebut didasarkan pada kekhawatiran bahwa ponsel pintar dapat mengalihkan perhatian siswa dan berdampak negatif pada hasil ujian. Pengecualian dibuat karena alasan pendidikan, alasan kesehatan, atau cacat fisik.
Sekolah Prancis di Belgia menerapkan larangan serupa pada awal tahun ajaran 2024-2025.
Keputusan tersebut diambil sebagai respons terhadap kasus siswa yang menggunakan ponsel pintar untuk mengambil dan membagikan foto temannya di media sosial, sehingga menyebabkan peningkatan kasus pelecehan.
Yunani mewajibkan siswanya untuk menyimpan ponsel di tas selama berada di sekolah.
Perancis menjalankan program percontohan di 200 sekolah menengah yang mengharuskan siswanya menyimpan ponsel mereka di loker.
Kementerian Pendidikan negara tersebut berencana untuk memperpanjang larangan tersebut secara nasional pada tahun 2025 jika kasus ini berhasil.
Irlandia juga mempertimbangkan larangan total penggunaan ponsel bagi siswa di bawah usia 16 tahun.
Sementara itu, di negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Polandia, Denmark, Portugal, dan Kroasia, sekolah mempunyai otonomi untuk menetapkan kebijakan sendiri terkait telepon seluler.
Banyak sekolah di negara-negara tersebut memilih untuk membatasi penggunaan ponsel agar institusi pendidikan dapat terus fokus pada pekerjaannya. (semut/dil/Medan Pers)